Menjadi runner up di ajang Mola TV PBSI Thomas & Uber Simulation 2020, tim Garuda berhasil mengantongi dua kemenangan dan satu kekalahan atas tim Rajawali.
Pada duel yang berlangsung selama 50 menit itu, Ikhsan cukup mendominasi jalannya pertandingan. Tunggal putra peringkat 92 dunia itu punya efektivitas serangan yang lebih baik. Bahkan Ikhsan mampu tampil lebih agresif dan taktis saat menghadapi Firman meski sempat tertinggal di awal game kedua.
“Jadi penentu (kemenangan, Red) pastinya senang. Bisa nyumbang poin terus bisa membawa tim Garuda jadi runner up di turnamen ini. Kalau jadi penentu tegangnya seperti apa, saya setidaknya sudah tahu,” kata Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay dalam wawancara pinggir lapangan bersama Mola TV.
“Kalau dari soal strategi yang penting jangan mati sendiri. Speednya juga harus lebih cepet. Dan harus lebih berani, sebab dia pemain senior (berusia 23 tahun). Dia jelas punya banyak cara untuk menang,” sambungnya menambahkan.
Meski berhasil menyumbangkan poin dan menjadi penentu kemenangan tim Garuda, namun Ikhsan mengaku masih belum puas dengan pencapaiannya. Pebulutangkis asuhan PB Djarum Kudus itu berharap bisa terus meningkatkan permainannya.
“Kalau saya sih belum puas dengan apa yang saya capai. Banyak yang harus ditingkatkan. Mulai dari kecepatan, ketenangan, dan stamina. Tapi di turnamen ini, pengalaman yang saya dapat pastinya kerjasama dan kekompakan tim,” tutupnya.