“Mereka pertahanan dan daya tahannya kuat, jadi kami harus siap capek juga. Kami nggak boleh mati sendiri, kalau itu terjadi kami bisa kebablasan, karena mereka punya kemampuan. Jadi dipertandingan tadi kami lebih main safe saja tapi mau mematikan (cetak angka, Red),” kata Apriyani Rahayu dalam wawancara pinggir lapangan bersama Mola TV usai bertanding.
Harus lebih dulu kehilangan game pertama, Apriyani/Amalia mampu tampil lebih baik di game kedua dan ketiga. Permainan mereka mulai klop dan lebih agresif dalam melancarkan serangan. Amalia yang turun menggantikan Greysia Polii, berhasil menjalankan perannya dengan cukup baik.
“Di game pertama, saya masih mencari-cari, dia (Amalia) mau tempo mainnya cepat atau lambar. Tapi di game kedua saya bisa lebih meyakinkan Amalia untuk jangan ragu-ragu. Adaptasinya nggak terlalu susah. Sekarang tinggal giamana caranya kami menemukan pola yang tepat saja,” ungkapnya.
“Kemarin, kami punya kesempatan untuk persiapan di turnamen ini. Tapi sebelum-sebelumnya, saya sudah pernah berpartner bareng kak Apri (Apriyani) di latihan. Jadi nggak terlalu banyak adaptasi juga,” timpal Amalia Cahaya Pratiwi.
Pada ajang Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020 ini, Apriyani harus berpasangan dengan Amalia karena Greysia sedang terserang flu dan tidak bisa tampil. Meski demikian, Apriyani/Amalia sudah berhasil memperlihatkan kapasitasnya dengan menyumbang satu poin kemenangan untuk tim Banteng sekaligus menyamakan kedudukan menjadi imbang 1-1 atas tim Harimau.