Pada laga kali ini, Putri KW benar-benar mampu memperlihatkan konsistensinya dan bermain dengan cukup agresif. Di game pertama, tunggal putri peringkat 262 dunia itu benar-benar menguasai jalannya pertandingan. Bahkan dia tidak membiarkan Ruselli untuk mengembangkan permainannya.
Memasuki game kedua, Putri harus lebih dulu tertinggal dalam perolehan angka. Namun secara perlahan, dia berhasil mengejar ketertinggalannya dan menutup jeda interval dengan keunggulan 11-10. Setelah itu, duel keduanya berlangsung cukup ketat. Sayangnya, permainan Ruselli masih belum konsisten. Sehingga kelemahan tersebut langsung dimanfaatkan Putri dengan sangat baik untuk merebut kemenangan dan menyumbang poin pembuka bagi tim Harimau.
“Di pertandingan tadi, kalau rubber (game) otomatis bakal capek. Apalagi cici (Ruselli) kuat dan tahan. Apalagi bola atasnya cici lumayan tajam dan akurat ke arah pojok-pojok. Jadi kalau rubber mungkin nggak bakal seseru ini. Makanya dipaksakan harus mau capek. Walaupun capek, yang penting menang straight (game),” jelas Putri Kusuma Wardani dalam wawancara pinggir lapangan bersama Mola TV.
Lebih lanjut Putri mengaku bila dia sempat gugup sebelum memulai pertandingan. Sebab, meski bersifat simulasi, ini adalah penampilan perdananya turun sebagai tunggal pertama pada kejuaraan beregu di level senior. “Awal masuk lapangan tegang, tapi kalau sudah main biasa saja. Bedanya main di level senior ini power dan kecepatannya lebih tinggi. Jadi memang harus lebih siap,” katanya.
Bersama tim Harimau, Putri mamatok gelar juara di ajang Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020 ini. Meski begitu, Putri ingin tetap fokus pada setiap pertandingan yang harus dilaluinya. “Targetnya pasti juara. Tapi yang pasti, mau main bagus saja, nggak mau mikir menang atau kalah,” tutupnya.