Pelatih ganda campuran Indonesia yang mendampingi Praveen/Melati di Tokyo, Nova Widianto mengatakan bahwa anak asuhnya itu sudah dalam kondisi prima dan siap mengarungi perjuangan di pentas Olimpiade. Sejak beberapa hari terakhir hingga saat ini, Nova menuturkan jika pasangan nomor empat dunia itu hanya butuh memaksimalkan kekuatan mental di sisa waktu yang ada sebelum pertandingan.
“Kondisi Praveen/Melati sejauh ini sudah sangat bagus. Latihannya sudah banyak ke teknik, latihan fisiknya sudah dikurangi. Di dua hari terakhir ini tinggal menyiapkan dan menguatkan mental saja. Yang terpenting sekarang mentalnya harus siap,” kata Nova Widianto dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.
“Karena Olimpiade, selama ini kalau saya lihat kadang-kadang orang yang ada di peak performancenya belum tentu secara mental. Kalau saya flashback, Owi/Butet (Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir) itu performa terbaiknya di 2012, tapi (medali) emasnya di 2016. Kenapa? Karena mereka secara permainan di 2012 itu sudah bagus, tapi secara mental belum siap,” sambungnya menambahkan.
“Bertemu pasangan Australia di partai pertama harusnya jadi keuntungan bagi Praveen/Melati. Asal tidak lengah mereka bisa memanfaatkan ini sebagai langkah awal untuk masuk ke suasana pertandingan sebelum bertemu lawan yang sepadan,” ujar Nova lagi.
Sementara itu, Nova juga tak lupa membagi pengalamannya kepada Praveen/Melati saat dia berhasil mempersembahkan medali perak pada Olimpiade Beijing 2008 lalu bersama Liliyana Natsir. Hal tersebut dia sampaikan untuk lebih memotivasi anak asuhnya itu.
“Saya bilang ke Praveen/Melati, pengalaman saya main di Olimpiade itu jangan terlalu banyak dipikirkan, tidak harus dijadikan beban. Dulu saya begitu, kalau setelah main saya keluar jalan-jalan di village karena kalau di dalam kamar saja kepikiran terus, stres dan jadi tidak bisa tidur. Semua harus dijaga, makan, sikap dan lain-lain yang kecil-kecil itu, percaya tidak percaya ya itu berpengaruh. Yakin boleh, tapi kita tidak boleh takabur,” pesan Nova.