Skuad "Merah Putih" yang terdiri dari 28 atlet dan 18 ofisial disambut sebagai pahlawan. Rombongan yang dipimpin Kepala Pelatih Rionny Mainaky ini terbang dari China dengan pesawat maskapai Air China nomor CA 977 dan mendarat pada jam 21.15 WIB.
Para pahlawan bulu tangkis ini satu per satu mendapat kalungan bunga yang diberikan secara bergantian oleh Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta, Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI Edi Sukarno, dan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Ricky Soebagdja.
"Sebelumnya, izinkan saya untuk menyampaikan pesan dari Ketua Umum PBSI Periode 2024-2028 Bapak M Fadil Imran yang mengucapkan selamat dan terima kasih atas keberhasilan tim WJC dengan membawa Piala Suhandinata 2024. Beliau merasa sangat bangga dengan sukses ini," kata Alex dalam sambutannya, dikutip dari siaran pers Humas PP PBSI.
"Keberhasilan ini merupakan awal yang sangat baik bagi pemain junior untuk menatap masa depan agar prestasi bulu tangkis Indonesia tetap berjaya dan kelak mampu menjaga supremasi di pentas dunia," Alex, menambahkan.
Menurutnya, prestasi tim junior Indonesia yang memboyong Piala Suhandinata 2024 setelah di final mengalahkan China di kandangnya itu adalah prestasi yang luar biasa. Seandainya, Suharso Suhandinata, yang namanya diabadikan sebagai nama trofi yang diperebutkan ini masih hidup, beliau tentu sangat bangga dengan keberhasilan ini. "Keberhasilan tersebut menunjukkan bahwa pemain-pemain junior Indonesia tidak hanya memiliki kualitas teknik dan fisik yang bagus, tetapi juga membuktikan bahwa para pemain junior Indonesia memiliki kekompakan dan mentalitas yang sangat tangguh," tegasnya.
Dalam kejuaraan yang berlangsung di Nanchang International Sports Center Gymnasium, Nanchang, China, 30 September-5 Oktober, tim bulu tangkis junior sukses mengumandangkan lagu Indonesia Raya usai menjadi yang terbaik pada nomor beregu campuran. Pada partai final Indonesia mengalahkan tuan rumah China dengan skor 110-103.
Atas keberhasilan ini, tim muda Indonesia memboyong Piala Suhandinata, lambang supremasi tertinggi kejuaraan dunia bulu tangkis beregu campuran junior. Sejak trofi tersebut diperebutkan pertama kali tahun 2009 di Alor Setar, Malaysia, Indonesia tercatat baru dua kali merebut trofi yang namanya untuk menghormati dedikasi tokoh bulu tangkis Indonesia tersebut. Sebelumnya, tim muda Indonesia keluar sebagai juara pada 2019 saat berlangsung di Kazan, Rusia.
Selain merebut Piala Suhandinata, skuad "Merah Putih" juga menambah dengan dua medali perunggu dari nomor individual. Medali perunggu itu dipersembahkan pemain tunggal putra, Moh Zaki Ubaidillah yang pada pertandingan semifinal dihentikan wakil tuan rumah Wang Zi Jun 19-21, 20-22.
"Harapan saya, semoga keberhasilan di WJC ini bisa menjadi penambah semangat untuk menghadapi kejuaraan-kejuaraan selanjutnya. Saya juga berharap bisa segera dipanggil masuk pelatnas Cipayung," kata Moh Zaki Ubaidillah yang akrab dipanggil Ubed ini.
Sekeping medali perunggu lain direbut ganda putri Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine. Pada partai semifinal, Isyana/Rinjani dikalahkan pasangan Jepang, Ririna Hiramoto/Aya Tamaki dengan skor ketat, 21-23, 19-21.
"Pada kesempatan ini saya juga mengucapkan selamat kepada Moh Zaki Ubaidillah dan pasangan ganda putri Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine yang mampu mempersembahkan dua medali perunggu. Semoga ke depan prestasi seluruh pemain yang tampil di WJC ini bisa terus meningkat," Alex, berpesan.
Sementara komentar dari pemain yang diwakili kapten tim Mutiara Ayu Puspitasari, dirinya dan rekan-rekannya tentu merasa bangga. Dia tidak menduga akan mendapat sambutan meriah saat kembali ke Tanah Air. "Kami terus terang merasa bangga dan senang. Juga merasa excited dengan acara penyambutan ini. Terima kasih kepada pengurus PBSI, rekan-rekan media, dan keluarga yang hadir menyambut kami di bandara," jelas pemain binaan PB Djarum tersebut.
Selain para pengurus PBSI dan perwakilan sejumlah klub asal pemain, hadir pula orang tua dan "Badminton Lovers" yang antusias dan penuh semangat menyambut para pahlawan yang berhasil memboyong Piala Suhandinata.