"Kami lebih cermat lagi untuk menganalisis kelemahan-kelemahan yang lalu. Jadi kami melihat potensi-potensi yang ada. Seorang pemain bulu tangkis butuh kecepatan berpikir. Sebab, ketika mengambil keputusan di lapangan itu harus cepat. Jadi aspek seperti psikologis itu penting," ujar Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin, sebagaimana dilaporkan Antara pada pekan lalu.
Pada tahun ini, PB Djarum juga melakukan sejumlah penyesuaian, seperti hanya bergulir di satu kota dan tidak melakukan seleksi untuk usia 15 tahun "Berbeda dengan sebelumnya bergulir di beberapa kota, kali hanya di Kudus. Selain kategori Audisi Umum tahun ini juga diperuntukkan untuk U-11 dan U-13. Proses karantina juga akan lebih lama selama tiga pekan dari sebelumnya satu pekan," Yoppy, menambahkan.
Audisi Umum sempat vakum selama dua tahun karena pandemi Covid-19. Namun, lanjut Yoppy, PB Djarum terus melakukan pencarian bibit atlet potensial di daerah-daerah. "Kami tetap bergerilya dari klub-klub yang ada di sekitar. Kami cari di penjuru-penjuru kota yang dekat dengan Kudus," kata Yoppy.
"Pencarian bibit atlet itu bagian dari mata rantai ekosistem yang sudah kami formulasikan. Kami terus mencari agar mata rantai tidak putus. Sehingga kaderisasi tetap berjalan," pungkasnya.