"Prestasi juara di All England itu sudah bisa menjadi 'Hall of Fame' dan ada bonus juga. Bagi PB Djarum, pencapaian tersebut merupakan kado spesial," kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin kepada Antara, di Kudus, Senin (21/3).
Prestasi yang diraih pemain bulu tangkis kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, pada 20 Juli 1998 itu bersama pasangannya, diharapkan terus konsisten. Bagas juga diharapkan dapat menjaga kesehatan dan kondisi fisik, karena setelah meraih prestasi tersebut, tentunya banyak pihak yang akan memberikan perhatian.
"Harus terus konsisten dan jangan cepat puas," Yoppy, mengingatkan.
Lebih lanjut Yoppy menjelaskan, persiapan atlet ganda putra tersebut cukup matang dalam menghadapi All England 2022. Terlebih, Bagas/Fikri tercatat sebagai pasangan debutan yang langsung merasakan atmosfer persaingan antar-pemain top di turnamen paling tua di dunia itu.
"Keduanya ternyata cukup percaya diri setelah berhasil mengalahkan lawannya dari Malaysia maupun Jepang," ujarnya.
Begitu pula kala menghadapi Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon. Bagas/Fikri untuk kali kedua meraih kemenangan atas pasangan nomor satu dunia tersebut.
Keberhasilan Bagas dan Fikri, menurut laporan kantor berita tersebut, menunjukkan bahwa kaderisasi pemain ganda putra cukup bagus. Karena sebelumya sudah ada dua pasangan top dunia, sementara di bawahnya masih ada beberapa pasangan yang berkualitas.