Kepala Bidang Humas dan Media PP PBSI, Broto Happy mengatakan bahwa pihaknya telah lebih dulu melayangkan surat kepada BWF terkait penundaan Indonesia Masters 2021 BWF World Tour Super 500 dan Indonesia Open 2021 BWF World Tour Super 1000 melalui Kepala Sub Bidang Luar Negeri, Bambang Roedyanto pada 12 Februari lalu.
Menurut Broto, ada beberapa hal yang menjadi alasan atau pertimbangan PP PBSI dalam pengajuan penundaan dua turnamen besar tersebut. “Intinya ingin menunda lah. Baru lah kemarin (BWF) disetujui dua hari lalu,” kata Broto Happy dikutip dari detikSport.
Selain wabah virus korona, alasan ditundanya Indonesia Masters dan Indonesia Open ini juga karena dua turnamen tersebut sangat mepet dengan perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 yang dijadwalkan berlangsung pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 mendatang. Ditambah lagi, Indonesia Masters dan Indonesia Open ini tidak termasuk dalam perhitungan poin menuju Olimpiade Tokyo.
Indonesia Masters 2021 BWF World Tour Super 500 sendiri awalnya dijadwalkan berlangsung pada 1 hingga 6 Juni. Sedangkan Indonesia Open 2021 BWF World Tour Super 1000, rencananya digelar 8 hingga 13 Juni mendatang.
“Kami sebetulnya ingin menggelar sesuai jadwal, Juni. Tapi kalau sudah pandemi pasti izinnya susah. Walaupun bisa digelar pasti tanpa penonton. Tidak bisa menarik, tak bisa memberikan hiburan di tengah pandemi,” tuturnya.
“Selain itu, karena dua ajang tersebut tidak menyediakan poin Olimpiade, pasti banyak pemain yang sudah lolos memilih tidak main di Jakarta. Mereka lebih fokus karena bulan berikutnya mereka tampil di Olimpiade yang jauh lebih penting. Jadi kalau tetap digelar Juni tanpa penonton, tak ada bintang kelas dunia, apa artinya kita. Sia-sialah kita menggelar kejuaraan dengan kendala seperti itu,” ungkapnya.
Selain Indonesia Masters dan Indonesia Open, BWF juga mengumumkan penundaan kejuaraan Malaysia Open 2021 BWF World Tour Super 750, Malaysia Masters 2021 BWF World Tour Super 500 dan Singapore Open 2021 BWF World Tour Super 500.
Sebelumnya, Asosiasi bulutangkis Malaysia dan Singapura juga mengaku kesulitan menggelar ajang bulutangkis akibat pembatasan wabah virus korona. Seharusnya tiga ajang itu menjadi rangkaian turnamen pada April mendatang. Kemudian dimundurkan jadwalnya hingga Mei.
“Hal lainnya, agendanya beruntun. Ada Malaysia Open, Singapore Open juga. Akhirnya mereka juga mundur. Dampaknya juga kena ke kami,” tutup Broto terkait beberapa alasan ditundanya Indonesia Masters 2021 dan Indonesia Open 2021.