"Saya senang banget karena banyak wajah-wajah baru yang tampil di Peparnas Papua, karena selama ini di pelatnas kesulitan dan banyak yang sudah tidak muda lagi," katanya, di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura, Jum`at (12/11).
"Regenerasi untuk putra banyak sekali. Yang kesulitan itu pada sektor putri untuk SL4. Kalau SL3 dan SU5 itu masih ada beberapa," Ratri, menambahkan.
Olahraga disabilitas, lanjutnya, kini semakin populer seiring perhatian pemerintah pusat yang menyetarakan atlet disabilitas dan non-disabilitas. Terlebih lagi prestasi Indonesia di ajang dunia yang diperhitungkan, semisal Paralimpiade Tokyo 2020.
Kala itu, Indonesia meraih dua emas, tiga perak, dan empat perunggu dalam pesta olahraga disabilitas terbesar di dunia tersebut dan Ratri menjadi sosok di balik kesuksesan tersebut. Ratri sukses membawa pulang dua medali emas dari cabang olahraga bulu tangkis, masing-masing pada nomor ganda putri SL3-SU5 bersama Khalimatus Sadiyah dan ganda campuran SL3-SU5 bersama Hary Susanto.
Antara melaporkan, pada Peparnas Papua 2021, Ratri turun membela kontingen Riau. Sebagai atlet elite, dia hanya turun pada satu nomor yakni tunggal putri SL4.
Selain Ratri, sejumlah Paralimpian yang ambil bagian dalam cabang olahraga bulu tangkis Peparnas Papua 2021 di GOR Cenderawasih, Sabtu (13/11), yakni Dheva Anrimusthi, Suryo Nugroho, Fredy Setiawan, dan Khalimatus Sadiyah.