Sama halnya dengan dua pebulu tangkis putri yang tengah membela "Merah Putih" di ajang SEA Games Vietnam 2021, Putri Kusuma Wardani dan Stephanie Widjaja. Kedua pemain yang masih berusia belasan tahun itu belum bisa tampil di turnamen atau kejuaraan bergengsi, semisal All England.
Pelatih tunggal putri Indonesia Herly Djaenudin mengemukakan, sulit mengembangkan pemain-pemain muda seperti Putri, Stephanie, begitu pun para anggota tim Uber Indonesia, di masa pandemi Covid-19. Herly pun sudah dihadapkan minimnya kekuatan sektor tunggal putri yang sarat jam terbang tinggi. Pemain tunggal senior tersisa Gregoria Mariska Tunjung.
Kompas, Kamis (19/5), menuliskan, "banyak turnamen level menengah yang bisa digunakan mencari poin peringkat tidak diselenggarakan akibat pandemi. Saat bersamaan, mereka juga belum tentu bisa masuk ke turnamen besar karena terhalang peringkat."
Putri, contohnya, belum tentu turun di Indonesia Masters 2022 pada Juni mendatang. Dengan peringkat 41 dunia, atlet kelahiran Tangerang, Banten, itu, masuk dalam daftar cadangan. "Dia baru bisa mengikuti kualifikasi jika ada pemain batal datang," tulis media harian tersebut pada artikel dengan kepala berita "Berlian Mentah dari Perak Tim Putri".
Catatan lain mengenai peringkat, anggota tim Thomas Indonesia, Syabda Perkasa Belawa, naik 58 posisi dan kini menempati peringkat 578 dunia.
Sementara pada skuad ganda putri "Merah Putih" pada Piala Uber 2022, Nita Violina Marwah/Lanny Tria Mayasari naik 54 posisi dari peringkat 1475 ke 1421, kemudian Melani Mamahit/Tryola Nadia kini berada di peringkat 162. Sementara, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi hanya naik satu posisi ke peringkat 102.