“Melihat kekuatan yang ada saat ini, persaingan Piala Thomas dunia merata. Indonesia sejauh ini memang cukup dominan dengan dua pasangan ganda putra yang menguasai peringkat 1 dan 2 dunia lewat Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon serta Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Namun begitu kita juga harus lebih meningkatkan performa di nomor tunggal putra,” ujar Susy Susanti dilansir Republika.co.id.
Selain The Minions dan The Daddies, sektor ganda tim Thomas Indonesia masih memiliki pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang saat ini menempati ranking enam dunia. Sementara di sektor tunggal, Indonesia punya Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie dan Shesar Hiren Rhustavito yang berada di peringkat enam, tujuh dan 18 dunia.
Sektor tunggal tim Thomas Indonesia tentunya punya tantangan lebih berat. Anthony cs harus berjuang maksimal untuk membendung perlawanan tim lain, termasuk kekuatan tiga pemain tunggal tim tuan rumah, Denmark yang dihuni Anders Antonsen (3), Viktor Axelsesn (4) dan Rasmus Gemke (17).
“Denmark sekarang punya tiga pemain tunggal yang kuat. Selain itu ada Jepang dan Tiongkok yang kekuatan tunggal putranya cukup berimbang. Mereka semua bisa saling mengalahkan. Siapa yang siap di lapangan ketika bertanding, itulah yang akan menang,” tuturnya.
Dengan kondisi global saat ini, dimana seluruh turnamen ditangguhkan, kedisiplinan menjaga kondisi tubuh menjadi salah kunci penting pada performa pada pebulutangkis. “Semua dihadapkan pada hal yang sama. Jadi disiplin pemain untuk bisa menjaga kesehatan adalah salah satu kunci. Karena kalau tetap sehat nanti ketika porsi latihan ditingkatkan sudah siap,” katanya.
Tim Indonesia punya waktu sekitar lima bulan untuk memaksimalkan persiapan jelang putaran final Piala Thomas dan Uber 2020. Dikatakan Susy, saat ini Piala Thomas dan Uber 2020 menjadi turnamen prioritas bagi Anthony cs.
“Thomas dan Uber ini salah satu turnamen yang menjadi prioritas utama PBSI. Anak-anak sudah mulai mempersiapkan diri lagi. Tapi tentu belum 100 persen kondisinya, mengingat masih dalam situasi pandemi, jadi kami lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan atlet, jangan sampai sakit,” jelas Susy kepada Antara dikutip dari Jawapos.com.