"Victory belum pernah berlaga dan ini untuk pertama kalinya. Kami hanya mengirimkan beregu U19 Putra, dengan harapan dengan ikut kejuaraan ini menjadi motivasi dan ajang mencari pengalaman bagi para atlet, karena sebelumnya mereka hanya aktif bermain turnamen perorangan," kata Manajer Tim Victory, Syarifah Nurmariam, ditemui di GOR Djarum, Magelang, Selasa (13/8) malam.
"Suasanna pertandingan beregu ini berbeda, di sini terlihat sekali kerja sama timnya, dan juga bisa melatih mental mereka," tambahnya.
Lebih lanjut Syarifah menjelaskan, formasi tim untuk kategori U17 Putra, U17 Putri, dan U19 Putri, yang kurang lengkap menjadi penyebab Victory tak dapat mengikuti Superliga Junior. Pada edisi tahun ini, Victory akhirnya memutuskan untuk berlaga di lembah Tidar dengan kekuatan yang dimiliki di sektor U19 Putra. Mereka bersaing dengan dua klub Tanah Air dan dua klub mancanegara di penyisihan grup.
"Untuk tahun ini karena di U19 Putra kami punya semua, jadi akhirnya kami mencoba untuk mengirimkan setelah beberapa tahun penantian untuk ikutan," tuturnya.
Syarifah berpendapat, PSJ 2024 merupakan salah satu cara untuk membekali para atlet Victory dalam meniti karier menuju gerbang pelatnas Cipayung. Terlebih, kejuaraan ini menekankan pentingnya kerja sama antar-pemain dalam menghadapi lawan melalui format beregu. "Dari segi penyelenggaraannya, Superliga Junior ini sangat menarik dibanding kejuaraan lainnya. Jadi kami sangat bangga punya kesempatan bermain di sini," ujarnya.
Hingga Rabu (14/8) siang, Victory, yang berada di Grup A bersama PB Djarum, Mutiara Cardinal Bandung, Jiang Xi (China), serta Hong Kong China, menempati posisi keempat klasemen sementara. Klub yang bermarkas di kawasan Ciomas, Bogor, ini kalah 2-3 pada laga perdana yang ketat melawan Jiang Xi. "Karena kami baru sekali bermain dan kalah 2-3 dari China. Anak-anak masih nervous belum mengeluarkan yang terbaik. Harapannya di pertandingan berikutnya bisa lebih baik," kata Syarifah.
"Namun, kesempatan ini bagus sekali karena banyak atlet asingnya. Karena kalau lawannya klub dalam negeri saja, kita sudah sering. Selain itu nggak semua atlet di Victory saja, pastinya atlet dari klub lain yang ada di Indonesia nggak bisa dapat kesempatan pertandingan di luar negeri, jadi ini merupakan kesempatan mereka untuk menguji kemampuan melawan atlet luar negeri," pungkasnya.