Terhitung 13 tahun pasca-PON Kaltim 2008, Jatim hanya mampu meraih delapan medali yang terdiri dari dua medali perak dan enam medali perunggu dari cabang olahraga bulu tangkis.
Menurut Tri Kusharjanto, salah satu pelatih tim bulu tangkis Jatim, kemenangan ini tak lepas dari perjuangan, kerja keras, dan komitmen dari seluruh atlet dan pelatih bulu tangkis Jatim. "Mungkin inilah jalan kita dari awal kita berjuang di Surabaya, sudah banyak masalah. Tapi berkat kegigihan kami tim pelatih, ada Mas Imam, Mas Jefer, dan seluruh pemain, Alhamdulillah, bisa menunjukan kualitasnya," kata Tri, dikutip dari laman PON Papua 2021.
Bahkan, Tri juga tak menyangka, tim Jatim berhasil memastikan satu tempat di final beregu putri setelah menyingkirkan Bali di semifinal dengan skor 2-0. "Masuk final (beregu putri) saja saya sudah bersyukur. Cuma saya bilang ke anak-anak, 'satu langkah lagi, ini jalanmu, pokoknya yang penting kamu main'," imbuh peraih medali perak Olimpiade Sydney 2000 itu.
Tak hanya itu, Tri juga memuji kualitas para pemain tunggalnya, yang bukan berasal dari pelatnas Cipayung, seperti yang dimiliki beberapa kontingen lain. "Kita tunggal tidak ada yang dari Pelatnas. Semua dari luar Pelatnas. Tapi dari keinginan mereka, perjuangan mereka, saya sangat salut dengan mereka," pujinya.
Jatim punya peluang untuk mengawinkan medali emas di nomor beregu putra dan putri cabang olahraga bulu tangkis. Namun, tim beregu putra Jatim kandas pada babak semifinal di tangan DKI Jakarta. Mereka harus puas berdiri di atas podium ketiga bersanding dengan Jawa Tengah sebagai peraih medali perunggu bersama.
Sebelumnya keberangkatan ke Papua, Komite Olahraga Nasional Indonesia Jatim hanya mematok target satu medali emas dari cabang olahraga bulu tangkis. Berkat hasil ini, maka tim bulu tangkis Jatim sudah mencapai target tersebut.