Dilansir Jawapos.com, Kepala Bidang Humas dan Media PP PBSI, Broto Happy mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah mematangkan rencana tersebut. Sebab, ada banyak penyesuaian yang mesti dilakukan. Terutama menyoal protokol kesehatan yang nantinya bakal diterapkan Jepang selama gelaran Olimpiade Tokyo 2020 nanti.
“Kemungkinan akan berangkat ke Jepang duluan sebulan menjelang Olimpiade dan ada training camp di sana. Untuk adaptasi, penyesuaian protokol dan yang lainnya. Masih komunikasi dengan pihak Jepang nanti TC-nya di mana,” kata Broto Happy mengutip dari Jawapos.com.
Hal itulah yang kemudian menjadi salah satu pertimbangan dan alasan PP PBSI untuk menunda penyelenggaraan Indonesia Masters 2021 BWF World Tour Super 500 dan Indonesia Open 2021 BWF World Tour Super 1000 yang awalnya dijadwalkan pada Juni 2021.
Karena tidak ada banyak waktu dari dua ajang tersebut dengan Olimpiade, maka tim bulutangkis Indonesia lebih memilih untuk tetap fokus pada persiapan Olimpiade. Apalagi, pada periode tersebut sudah tidak ada lagi perhitungan kualifikasi Race to Tokyo.
“Para pemain pada jangka waktu tersebut memang memilih persiapan untuk TC daripada untuk mengikuti turnamen. Ikut turnamen juga sudah tidak masuk kualifikasi atau tidak ada efeknya ke Olimpiade,” jelasnya.