"Setelah pendaftaran ditutup kemarin malam, kami masih merekap jumlah atlet yang mendaftar untuk Seleknas. Kami juga berkoordinasi dengan Kabid Sistem Informasi dan Keabsahan untuk mengecek data atlet agar sesuai dengan persyaratan yang PBSI keluarkan," Kepala Bidang Turnamen dan Perwasitan Mimi Irawan di Pelatnas Cipayung, menyampaikan melalui siaran pers Humas PP PBSI, Rabu (5/1) siang.
"90% dari 34 pengprov PBSI mengirim wakilnya ke ajang ini. Tentunya saya senang dengan antusiasme mereka dan juga menjadi kesempatan para atletnya untuk bergabung dengan pelatnas," Mimi, menambahkan.
Sistem Seleknas ini, lanjutnya, telah dibuat dengan sangat fair play dan sesuai ketentuan-ketentuan yang berlaku. "Walau dengan banyak peserta, kami tetap memberlakukan sistem round robin terlebih dahulu. Tidak langsung sistem gugur. Ini agar semua bisa bersaing, tidak terpatok satu pertandingan saja. Untuk peringkat kami gunakan poin pada bulan Maret 2020," jelas Mimi.
"Besok (Kamis, 6/1 --Red.) kami akan langsungkan pengundian pembagian grup dan baru akan diketahui jumlah peserta yang tepat. Lebih adil juga karena Seleknas tidak dibagi berdasarkan divisi," katanya.
Pada Seleknas PBSI 2022 tidak ada pembagian divisi 1 dan 2. Semua akan bertarung di kompetisi yang sama. Untuk kelompok umur, Seleknas akan mempertandingkan dua kategori, Taruna (kelahiran 2004 dan seterusnya) dan Dewasa (kelahiran 2002 dan 2003).
Sementara, Kepala Bidang Pengembangan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky menyambut positif banyaknya atlet yang mendaftar. Ia yakin bahwa akan mendapat bibit-bibit atlet yang bagus dari Seleknas ini. "Saya yakin dari hasil Seleknas ini, kita bisa dapat atlet-atlet terbaik untuk masa depan bulu tangkis Indonesia," ujar Rionny.