“Banyak pelajaran yang kita ambil, jadi pemain belakang atau depan itu ada plus minusnya. Karena saya sudah biasa jadi pemain belakang, nggak begitu sering cari umpan, sekarang betul-betul berpikir cari cara supaya partner saya bisa menyerang,” kata Muhammad Rian Ardianto dikutip dari Badmintonindonesia.org.
Rian dan Daniel memang sama-sama ‘pemain belakang’. Tak heran, keduanya sempat kebingungan dalam mengatur permainan pada dua laga awal Mola TV PBSI Home Tournament. Alhasil, Daniel/Rian pun terpaksa menelan dua kekalahan beruntun di hari pertama.
Setelah mendapatkan masukan dari pelatih, Daniel/Rian pun terus berdiskusi untuk menemukan solusi. Benar saja, di hari kedua (25/6), Daniel/Rian mulai menemukan pola permainannya dan berhasil menerapkan strategi jitu. Mereka pun akhirnya mendulang dua kemenangan pada pertandingan, kemarin melawan Hendra Setiawan/Pramudya Kusumawardana Riyanto dan Marcus Fernaldi Gideon/Muhammad Shohibul Fikri.
Sebagai pemain yang lebih senior, Rian lantas memuji Daniel yang mampu menampilkan permainan terbaiknya. Namun, Rian juga tak lupa mengingatkan Juara Dunia Junior 2019 itu untuk lebih inisiatif mengatur permainan. Meski berperan sebagai pemain belakang, tidak ada salahnya bila bisa menguasai area depan juga.
“Daniel bermain cukup baik selama turnamen ini, yang perlu ditambahkan adalah sebagai pemain belakang, coba lebih inisiatif di permainan depan, jadi bisa cover di area depan juga. Saya juga masih terus belajar di bagian ini,” ungkapnya.