Rian yang tampil di ganda putra bersama Rendra Wijaya itu dikabarkan, meninggal akibat serangan jantung usai menjalani latihan bulutangkis rutinnya. Kabarnya, Rian yang wafat dalam usia 31 tahun itu memang telah lama diketahui mengalami sakit jantung.
"Saat latihan, dia (Rian) sudah bilang capek. Terus dia ke lapangan tenis sendiri tidak pakai baju tiduran. Dicari selama satu jam tidak ada yang tahu, tau-tahu, sudah lemas denyut nadinya, lemah dan tidak, ada nafas langsung di bawa ke rumah, sakit," cerita Rosyita Eka, pebukutangkis nasional diakun, media sosial Path-nya.
Semasa hidupnya, Rian pernah meraih juara bersama Yonathan Suryatama Dasuki di Indonesia Surabaya Challenge 2007 dan, jadi finalis Indonesia Grand Prix Gold 2010. Bersama Rendra Wijaya, dia juara White Nights 2011 dan juara Victor Indonesia International Challenge 2011.
Rian yang pergi meninggalkan satu istri dan satu anak itu kini aktif sebagai pemain profesional di klub asalnya sejak tak lagi aktif di pelatnas. Dia adalah, pebulutangkis yang terkenal dengan gayanya yang nyentrik di lapangan.
Rian adalah sosok yang ramah dan sangat, bersahabat, termasuk kepada media. Bersama Rendra, dia kerap kali bertukar sepatu kanan dan kiri serta teriakan-teriakan provokasi kepada lawan yang membuat setiap pertandingan yang dilakoninya meriah.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pun mengucapkan rasa duka atas kehilangan insan olahraga nasional tersebut.
"Saya ikut beduka cita mendalam atas kepergian Rian Sukmawan semoga mendapt tempat termulia disisi-NYA," sebut Imam, Minggu (28/2).
"Kita kehilangan pebulutangkis nyentrik yang tidak hanya memberi penampilan terbaiknya yang mengesankan, juga karena cara komunikasi dia dengan penonton yang begitu atraktif. Semoga terus menginspirasi pebulutangkis yunior lainnya. Selamat jalan Rian, tenanglah disana," pungkas Imam.