“Banyak banget pengalaman yang kita petik dari All England kemarin. Kita banyak belajar dari lawan-lawan yang levelnya di atas kita, misalnya seperti mental bertanding. Hampir semua pemain, hawa mau juara dan menangnya itu kelihatan banget di level turnamen ini. Dan itu yang bisa kita ambil untuk jadi lebih baik lagi ke depannya,” ungkap Ribka Sugiarto kepada Djarumbadminton.com.
Debut Ribka/Fadia di ajang All England 2020 BWF World Tour Super 1000 boleh dibilang tidak begitu buruk. Tapi sayangnya, langkah ganda putri binaan PB Djarum Kudus itu harus terhenti di babak 16 besar setelah kalah dua game langsung dari wakil Korea, Lee So Hee/Shin Seung Chan dengan skor 8-21 dan 18-21.
Meski begitu, Ribka mengatakan tetap mensyukuri hasil tersebut. “Saya nggak menyangka juga bisa ke All England. Waktu masih di klub Djarum, lihat senior main di All England, saya suka berpikir, kapan ya bisa main di sana juga. Terus sekarang punya kesempatan dan hasilnya baru segini, disyukuri saja,” jelasnya.
Sementara itu, hal senada juga ungkapkan Siti Fadia Silva Ramadhanti. Menurut Fadia, atmosfer yang ia rasakan di All England cukup berbeda dengan pertandingan-pertandingan lainnya. Fadia juga berharap bisa kembali mendapatkan kesempatan untuk berlaga di All England tahun depan.
“Kita banyak mencari pengalaman. Tapi pengennya sih bisa menang juga. Waktu masuk lapangan auranya terasa berbeda, jadi merinding saja. Karena waktu kecil nonton All England di TV, sekarang bisa main, nanti tahun depan semoga bisa juara,” tutur Fadia dikutip dari Badmintonindonesia.org, setelah pertandingan All England.