“Untuk Putri di turnamen ini, secara ambil pengalaman dan tambah poin saya rasa cukup. Tapi dari segi permainan, saya menyayangkan dia belum bisa konsisten mengeluarkan kemampuannya. Di babak-babak awal dia bisa melewati, tapi ketika bertemu Busanan (Ongbamrungphan - Thailand) terlihat sekali Putri kurang maksimal. Saya tidak melihat dia capek dan ngos-ngosan seperti di latihan, daya juangnya kurang. Itu saya sayangkan,” ungkap Rionny dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.
“Tapi (evaluasi) ini bukan hanya berlaku untuk Putri ya, ini buat semua pemain yang turun kemarin. Ketika sudah bertemu dengan pemain-pemain papan atas, penampilan harus konsisten dan lengkap. Dari serangan, bertahan, kontrol bola dan juga tidak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri. Karena mereka sudah pengalaman, tekanan model apapun mereka siap. Kalau tidak begitu jangan harap bisa menang,” jelasnya menambahkan.
Berangkat dari babak kualifikasi, Putri KW akhirnya harus terhenti di perempatfinal. Saat itu, dia kalah dua game langsung dari wakil Thailand, Busanan Ongbamrungphan dengan skor 13-21 dan 14-21. “Secara hasil aku bersyukur karena bisa sampai 8 besar. Karena target awalnya hanya menembus babak utama. Tapi Alhamdulillah bisa melangkah lebih jauh,” kata Putri Kusuma Wardani kepada Djarumbadminton.com.
Meski merasa masih banyak yang harus diperbaiki, namun Putri KW mengaku puas dengan penampilannya di turnamen tersebut. “Secara keseluruhan, aku puas dengan penampilan aku selama turnamen ini. Buat aku, turnamen ini cukup berkesan. Aku senang bisa sampai 8 besar karena banyak pelajaran dan pengalaman yang bisa aku ambil di sini dari para pemain senior,” ungkapnya.
“Mungkin setelah ini yang paling harus aku tingkatkan adalah tenaga dan kekuatan kaki. Dan menurut aku, sejauh ini yang sudah baik adalah stroke-nya (pukulan), tapi memang masih perlu ditambah lagi akurasinya,” sambung Putri.