"Alhamdullilah, rezekinya saya ada di sini. Tak sangka-sangka malah bisa juara di pentas Seleknas yang begitu penting," ujar Gibran dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Saya juga tidak menyangka akan bisa main baik dan bisa juara. Saya bersyukur dan merasa senang. Kemenangan ini saya persembahkan untuk pelatih dan orangtua," Aisyah, menambahkan.
Baik Gibran maupun Aisyah sempat merasa kurang yakin dapat tampil maksimal di Seleknas 2022. Maklum, pada Yuzu Isotonic Akmil Terbuka 2021 di Magelang, Jawa Tengah, keduanya meraih hasil yang kurang memuaskan.
Namun, Gibran/Aisyah dapat tampil maksimal pada ajang gelaran PBSI ini, meski sempat merasa tegang pada gim pertama. Imbasnya, Aisyah kerap membuat kesalahan. Namun, keduanya dapat menemukan performa terbaik dan bisa bermain lepas dan akhirnya menang. "Di gim pertama, saya banyak bikin kesalahan," tutur Aisyah.
Di sisi lain, kegugupan Aisyah dapat ditutup dengan penampilan apik Gibran. "Gim pertama saya mengandalkan rasa percaya dengan kemampuan sendiri. Saya bisa dan yakin menang. Di gim kedua, kami makin percaya diri," jelas Gibran.
Menurut pelatih DKI Jakarta Joko Riyadi, dalam laga final ini kedua anak didiknya bermain bagus. Gibran bisa mengatur permainan dengan bagus. Dia memiliki teknik dasar permainan ganda campuran yang baik.
Sementara, Aisyah juga memiliki pertahanan bagus. Permainan depan pun tak kalah berani. Terlebih, Aisyah akhirnya bisa main tanpa beban hingga permainannya dapat keluar semua. "Mereka punya modal. Tinggal dimatangkan saya di pelatnas," kata Joko, mantan penghuni pelatnas Cipayung ini.
"Dari kecil saya memang bercita-cita untuk bisa ke pelatnas. Kini, Alhamdulillah, bisa terwujud," demikian Gibran.