"Ketentuan dari pusat itu mengacu pada peringkat poin PBSI, Maret 2020. Tetapi kami juga mengevaluasi hasil turnamen Yuzu Akmil Open 2021 di Magelang akhir tahun lalu. Seleknas ini tidak bisa sembarangan dan kami ikut saja sesuai ketentuan dari pusat. Intinya atlet yang kami kirim memang sudah sesuai dengan ketentuan tersebut," papar Basri, dilansir dari Antara.
Sebanyak 51 wakil Jateng tersebut merupakan atlet-atlet binaan Perkumpulan Bulu Tangkis (PB) Djarum, yang pada Seleknas PBSI kali ini akan bersaing pada delapan sektor yakni, tunggal taruna putra dan putri, ganda taruna putra dan putri, ganda taruna campuran, tunggal dewasa putra, ganda dewasa putri, dan ganda dewasa campuran.
"Namun demikian, ada beberapa slot kosong, pada tunggal dewasa putra. Dan kami sudah sempat tawarkan ke Pengkot PBSI (Pengurus Kota) Surakarta, Solo, Magelang, dan Pengkab (Pengurus Kabupaten) Purwokerto. Tetapi tidak ada respons," tutur Basri.
Ratusan atlet dari berbagai provinsi bakal bersaing untuk bisa masuk skuat pelatnas PBSI. Kepala Bidang Turnamen dan Perwasitan Mimi Irawan dalam keterangan tertulis PBSI sebelumnya mengatakan 90 persen dari 34 Pengurus Provinsi PBSI mengirim wakil untuk mengikuti seleknas.
Mimi menegaskan, sistem seleknas yang akan berlangsung ini sudah dibuat dengan sangat fair play dan sesuai ketentuan-ketentuan yang berlaku. "Walau dengan banyak peserta, kami tetap memberlakukan sistem round robin terlebih dahulu. Tidak langsung sistem gugur," jelasnya.
"Ini agar semua bisa bersaing, tidak terpatok satu pertandingan saja. Untuk peringkat kami gunakan poin pada bulan Maret 2020," Mimi, menambahkan.
Seleknas PBSI 2022 tidak ada pembagian divisi 1 dan 2. Semua akan bertarung di kompetisi yang sama. Untuk kelompok umur, seleknas akan mempertandingkan dua kategori, Taruna (kelahiran 2004 dan seterusnya) dan Dewasa (kelahiran 2002 dan 2003).