Secara teknik dan kematangan membaca permainan lawan, Shesar jelas lebih unggul dari Syabda. Tunggal putra peringkat 18 dunia itu juga banyak mendapat keuntungan dari permainan Syabda yang masih belum maksimal lewat beberapa kesalahan sendiri. Hari ini saybda memang tidak tampil cukup baik dari biasanya.
Meski lebih diunggulkan saat berhadapan dengan pemain junior, Shesar mengatakan bila dirinya tak mau memandang sebelah mata. Unggulan ketiga turnamen ini tetap bermain maksimal dan berusaha untuk mengungguli lawannya itu.
“Selama ini kita latihan bersama, sebisa mungkin dari awal saya sudah mengungguli Syabda. Bagaimana bikin dia lari di lapangan baik dari serangan atau pertahanan. Di game kedua saya sudah unggul jauh dan berpikir tinggal satu angka lagi, malah jadi kendor dan akhirnya kehilangan banyak angka,” jelas Shesar Hiren Rhustavito dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.
Lebih lanjut Shesar menuturkan bila feeling bermain saat latihan dan pertandingan jelas sangat berbeda. Meski bersifat turnamen internal, namun Shesar berupaya sebisa mungkin untuk membuat suasana pertandingan ini layaknya kompetisi resmi. Sebab menurut Shesar, ketika musim kompetisi kembali bergulir, ia tidak terlalu kesulitan untuk menyesuaikan diri.
“Soal peluang, saya rasa semua pemain di semua grup punya peluang yang sama. Soal kalah-menang itu tergantung dari kesiapan pemain di lapangan,” katanya diplomatis.