Pada World Junior Championships 2019 lalu di Kazan, Rusia, tim beregu campuran Indonesia sukses mencatatkan sejarah dengan membawa pulang Piala Suhandinata untuk pertama kalinya ke Tanah Air. Bukan cuma Piala Suhandinata, di nomor perorangan, patriot muda Merah Putih juga berhasil mempersembahkan satu medali emas lewat ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dua medali perak dari Leo/Indah Cahya Sari Jamil dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi serta satu perunggu melalui Yonatan Ramlie.
“Materi pemain tahun ini beda dengan tahun lalu, ada beberapa sektor yang tidak sekuat tahun lalu. Di ganda putra misalnya, tahun lalu kita punya Leo/Daniel yang jadi kartu As kita. Tahun ini kekuatannya ada di tunggal putri, ganda campuran dan ganda putri yang posisi ranking-nya cukup lumayan,” jelas Susy Susanti dilansir Badmintonindonesia.org.
Di level junior saat ini, Indonesia menempatkan dua wakil tunggal putri-nya di jajaran sepuluh besar dunia. Putri Kusuma Wardhani menduduki ranking lima dunia, sedangkan Stephanie Widjaja berada di peringkat enam dunia.
Sementara ganda putri Melani Mamahit/Tryola Nadia, merupakan pasangan ranking dua dunia junior saat ini. Di ganda campuran, pemain putri Indah Cahya Sari Jamil ada di peringkat satu dunia. Kali ini Indah dipasangkan dengan Teges Satriaji Cahyo Hutomo. Sebelumnya, Indah pernah meraih gelar juara dunia junior bersama Leo Rolly Carnando pada World Junior Championships 2018 lalu di Markham, Kanada.
“Pastinya optimistis ya, karena itu harus. Tapi tetap nggak boleh terlalu berlebihan. Saya punya bekal dari WJC tahun lalu dan tambahan pengalaman dari Kejuaraan Beregu Asia 2020 kemarin. Jadi untuk kejuaraan selanjutnya, yang penting pola pikir dan percaya dirinya harus lebih ditingkatkan lagi,” ungkap Putri Kusuma Wardani saat dihubungi Djarumbadminton.com.