"Bakat saja tidak cukup tapi butuh kerja keras juga. Selain itu, kami juga melihat jiwa tidak mau kalah itu banyak menentukan. Itu menjadi salah satu faktor yang membantu atlet untuk bisa menuju jenjang berikutnya," ucap peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 itu, mengutip laporan laman berita Antara, Selasa (18/10).
Sebanyak sepuluh mantan pebulu tangkis yang ditugaskan untuk turut memberikan penilaian dalam audisi yang berlangsung pada 19-23 Oktober di GOR Djarum, Jati, Kudus itu. Legenda-legenda tersebut adalah Hariyanto Arbi, Liem Swie King, Susy Susanti, Alan Budikusuma, Liliyana Natsir, Eddy Hartono, Richard Mainaky, Hastomo Arbi, Basri Yusuf, Maria Kristin, dan Lius Pongoh.
"Kami mengharapkan dari mereka itu akan ada sudut pandang tertentu dalam melihat potensi atlet," tutur Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin, dalam konferensi pers di GOR Djarum, Jati, Kudus, Selasa (18/10).
Ajang pencarian bakat pebulu tangkis ini kembali hadir setelah vakum dua tahun. Proses seleksi untuk dua kelompok usia, yakni U-11 dan U-13 baik putra maupun putri ini diikuti sekitar 2.300 pebulu tangkis muda untuk mengikuti serangkaian seleksi secara terpusat di Kota Kudus, 19-23 Oktober.
Ada beberapa tahapan yang harus dijalani, mulai dari dua kali tahap skrining, turnamen, hingga tahap karantina sebelum pengumuman para pemain yang berhak menjadi atlet PB Djarum.