“Nggak (jenuh), itu sudah tanggung jawab kami untuk latihan. Motivasinya tetap sama, karena kami kan harus tetap sehat dan menjaga performa tetap prima,” kata Praveen Jordan di kanal Youtube Badminton TV.
Setelah menjuarai All England 2020 BWF World Tour Super 1000, Maret lalu, Praveen/Melati hanya menjalani program latihan tanpa adanya kompetisi. Namun, kerinduan ganda campuran ranking empat dunia itu akan suasana kompetisi sempat sedikit terobati ketika turun di turnamen internal, Mola TV PBSI Home Tournament 2020, Juli lalu.
Pada Mola TV PBSI Home Tournament 2020, Praveen/Melati keluar sebagai juara usai memetik kemenangan 21-9 dan 21-17 atas pasangan Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow. “Tanding di turnamen ini beneran seperti di turnamen resmi. Kalau di latihan kan beda, di sini kalau kalah ya nggak bisa main lagi. Dari kita berdua sih yang paling terasa manfaatnya itu bisa latih komunikasi di lapangan,” ungkapnya.
Sementara itu, Praveen/Melati dipastikan batal mempertahankan tahta juara mereka di ajang Denmark Open 2020 BWF World Tour Super 750 setelah tim bulutangkis Indonesia memutuskan mundur dari turnamen yang dijadwalkan berlangsung pada 13 hingga 18 Oktober mendatang di Odense itu.
Melati Daeva Oktavianti mengaku cukup kecewa karena harus batal berlaga dan mempertahankan gelar juara di turnamen tersebut. Namun, dia menyadari betul bahwa saat ini, kesehatan dan keselamatan adalah prioritas utama mereka.
“Pastinya sedih sih. Tapi ya mau gimana lagi. Itu juga kan sudah diperhitungkan dan pastinya demi keselamatan semuanya. Karena untuk sekarang, kesehatan memang yang lebih penting,” kata Melati kepada Djarumbadminton.com.