Ya, keahlian yang merupakan bakat terpendamnya itu baru disadari dirinya maupun orang-orang terdekatnya baru-baru ini.
Berawal dari iseng-iseng mencoba merias wajah rekan-rekan sesama atlet Pelatnas Cipayung yang dijadikan objek kelihaian tangannya itu, ternyata hasilnya pun cukup membuat "korban" percobaannya tersebut terkagum dengan hasil dari riasan pebulutangkis kelahiran Sleman, 10 Juli 1989 itu.
"Baru beberapa bulan lalu kayaknya saya menyadari kalau saya bisa make up-in, gak sadar juga sih," ungkap Richi sambil sedikit malu mengakui keahlian terpendam nya itu.
"Awalnya iseng-iseng aja, karena kan sayang juga punya alat make up yang jarang saya pakai, terus waktu itu saya jadiin percobaan pertama rekan saya di Pelatnas, Rika (Pemain ganda putri), setelah itu yang kedua kak Firdasari (mantan pemain tunggal putri). Nah yang pertama kali komentar sih kak Firda, dia bilang kalau aku ada bakat nge-make up-in, terus suruh dikembangin. Setelah itu atlet-atlet putri Pelatnas yang lain pun dijadikan objek make up saya selanjutnya, kayak Gloria (pemain ganda campuran), Maretha Dea (Pemain ganda putri), dan Rizki Amelia (pemain ganda putri). Mereka juga cukup puas sama hasil make up saya, Jadi keterusan deh mengisi waktu luang kalo gak ada jadwal bulutangkis," tutur Richi menceritakan awal mula kegemaran barunya itu.
Meski begitu, diakui pebulutangkis yang juga mengidolakan sosok penata rias wajah profesional Adi Adrian itu, jika kegemaran barunya tersebut, tak dijadikan prioritas utamanya untuk ditekuni saat ini. Ia mengaku tetap menjadikan bulutangkis sebagai prioritas paling utama saat ini.
"Sekarang sih tetap prioritas utama saya fokus di bulutangkis. Kalau make up ya cuma mengisi waktu-waktu luang kalau lagi libur latihan. Hitung-hitung hiburan di saat penat di bulutangkis. Tapi sekali-kali kalau ada panggilan sih boleh lah diterima, Itu juga kalau gak ganggu jadwal di bulutangkis," jelas runner up Singapura Open Super Series 2014 itu sambil tertawa.