“Di sektor ganda campuran seperti Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja itu sudah tidak mungkin (kena degradasi) karena mereka prioritas untuk Olimpiade,” kata Kepala Pelatih Ganda Campuran Indonesia, Richard Mainaky mengutip dari detikSport.
“Lalu Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso, mereka itu sudah masuk 20 besar dan merupakan pemain regenerasi. Jadi empat pasang ini bisa dibilang tak ada perubahan,” sambungnya menambahkan.
Sebagaimana diketahui, setiap akhir tahun, PBSI selalu menerapkan program promosi dan degradasi untuk para atlet Pelatnas. Dalam setiap keputusan dan penentuannya, Pelatnas PBSI menyiapkan sejumlah kriteria penilaian. Yang menjadi landasan utama penilaian Pelatnas PBSI dalam menerapkan promosi-degradasi adalah rekap hasil performa setiap atlet di sejumlah turnamen yang mereka ikuti dalam satu musim.
Namun, penilaian tersebut agaknya bakal sulit dilakukan pada tahun ini. Sebab, sejak Maret lalu, hampir semua turnamen terpaksa harus ditunda bahkan dibatalkan akibat wabah virus korona. Ditambah lagi, PP PBSI baru saja berganti kepengurusan untuk masa bakti 2020-2024 di bawah kepemimpinan Ketua Umum Agung Firman Sampurna.
“Promosi degradasi, itu belum jelas ya. Tapi sepengalaman saya atlet-atlet prioritas selalu lanjut. Apalagi mereka yang berada di ranking 20 besar dan punya prioritas,” ujarnya.
Sepanjang 2020, dari empat turnamen yang telah diikuti Praveen/Melati, ganda campuran nomor empat dunia itu baru mengoleksi satu gelar juara dari ajang All England 2020 BWF World Tour Super 1000, pertengahan Maret lalu. Sementara Hafiz/Gloria, capaian terbaiknya musim ini dari empat turnamen yang sudah diikuti adalah runner up di kejuaraan Thailand Master 2020 BWF World Tour Super 300.
Meskipun telah memastikan empat pasang anak asuhnya aman, namun Richard enggan berspekulasi soal nasib pemain lainnya. Sebab, saat ini pebulutangkis muda Pelatnas telah dipulangkan ke klubnya masing-masing sampai ada pemanggilan kembali pada Januari 2021 mendatang.
“Ya, itu nanti tergantung kepengurusan yang baru bagaimana. Mereka tentunya akan mendapat SK lama yang merupakan peralihan dari kepengurusan sebelumnya,” tuturnya.