“Yang ke Eropa itu kan ada dua turnamen, Swiss dan All England. Belajar dari Asia Leg kemarin, memang kami kekurangan daya tahan ototnya. Jadi program di minggu pertama ini lebih ditekankan kepada peningkatan daya tahan otot, baik tangan maupun kaki,” kata Herry Iman Pierngadi dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.
Program latihan tersebut Herry maksimalkan kepada Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Herry menuturkan bahwa Kevin/Marcus, Hendra/Ahsan dan Fajar/Rian akan tetap menjadi senjata utama sektor ganda putra Indonsia di ajang All England 202 BWF World Tour Super 1000 yang akan berlangsung di Birmingham, Inggris pada 17 hingga 21 Maret mendatang. “Saya memang menurunkan tiga pasangan ini di All England saja, karena kalau ikut ke Swiss juga akan sulit mengatur peak performance-nya. Target utamanya sudah pasti All England,” katanya.
“Secara persiapan, untuk Kevin/Marcus, Hendra/Ahsan dan Fajar/Rian menurut saya agak berbeda. Kalau Hendra/Ahsan saya hanya menjaga kondisinya agar tidak ada cedera, peningkatkan mungkin bisa tapi tidak signifikan. Untuk Kevin/Marcus dan Fajar/Rian selain daya tahan, kondisi fisik juga harus ditingkatkan. Kevin/Marcus kan sudah satu tahun tidak bertanding. Jadi perlu untuk kembali merasakan aura pertandingan. Begitu juga Fajar/Rian yang touch-nya sempat hilang, harus segera menemukan kembali,” lanjutnya menjelaskan.