"Dengan demikian, terhenti pula tradisi panjang Indonesia meraih medali bulu di Asian Games sejak era Tan Joe Hok dan kawan-kawan meraup lima emas, tiga perak, dan tiga perunggu pada edisi Jakarta 1962. Sejak itu, bulu tangkis menyumbangkan medali untuk Indonesia di setiap edisi Asian Games hingga terakhir capaian dua emas, dua perak, dan empat perunggu pada edisi Jakarta-Palembang 2018," tulis Kompas pada Jumat (6/10).
Gregoria kalah dari wakil Jepang, Aya Ohori, dengan straight games 10-21, 19-21, di babak delapan besar pada Kamis (5/10), di Binjiang Gymasium, Hangzhou, China.
"Tingkat persaingan yang lebih sengit diprediksi menjadi penyebab kegagalan tim bulu tangkis Indonesia," tulis media harian tersebut dalam artikel berjudul "Tangis Gregoria, Duka Bulu Tangkis" itu.
Sebelum kekalahan Gregoria, tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting juga tak mampu menghentikan laju wakil tuan rumah, Li Shi Feng. Unggulan pertama itu kalah dua gim langsung 13-21, 17-21. Dengan hasil tersebut, Anthony gagal mempertahankan medali perunggu yang diraihnya pada Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
"Tapi pasti, ekspektasinya, targetnya dan keinginan pribadi ingin menyamai hasil di Asian Games 2018 atau bahkan melebihi. Hanya memang mungkin rezekinya sampai di sini saja," tanggap Anthony.
Di hari yang sama, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto gagal melewati perempat final, setelah dikalahkan pasangan Taiwan, Lee Yang/Wang Chi-Lin. Ganda putra nomor satu duniaitu kalah dua gim langsung 19-21, 18-21.