"Penampilan pemain tidak berada pada peak performance. Sebenarnya secara teknik pemain kita lebih unggul. Tetapi, keunggulan itu tidak bisa mendukung penampilan karena pemain serba ragu-ragu karena adaptasi dengan lapangan kurang bagus," ungkapnya, dalam keterangan pers Humas PP PBSI, Minggu (19/2) petang.
"Apa artinya teknik menang, tetapi di tengah pertandingan tak bisa keluar dari tekanan karena lawan lebih baik beradaptasi," Rionny, menegaskan.
Indonesia menemukan kesulitan saat berhadapan dengan Thailand pada pertandingan terakhir penyisihan Grup C tersebut. Padahal, tim "Merah Putih" mengandalkan pemain-pemain terbaiknya. Meski demikian, Anthony Sinisuka dan kawan-kawan mampu meredam perlawanan Thailand dan menang 3-2, kemudian keluar sebagai juara grup.
Indonesia hanya mampu mencapai perempat final seusai dikalahkan Korea Selatan 1-3. Seusai kemenangan Chico Aura Dwi Wardoyo pada partai pertama, tiga wakil "Merah Putih" berikutnya bertumbangan.
Pada babak delapan besar melawan Korea Selatan, Chico Aura Dwi Wardoyo berhasil merebut kemenangan pada partai pertama. Namun, tiga wakil Indonesia berikutnya bertumbangan. Kekalahan tiga kali beruntun bermula dari Putri Kusuma Wardani. Atlet tunggal putri yang juga polisi wanita itu kalah dari Kim Ga Eun seusai bertarung tiga gim 17-21, 21-14, 12-21 dalam tempo 66 menit.
Pada partai berikutnya, ganda putra nomor satu dunia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga kalah rubber game 16-21, 21-13, 21-16 dari Kim Won Ho/Na Sung Seung dalam tempo 59 menit. Pada partai keempat, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti gagal menyamakan kedudukan dan menyerah dua gim langsung dari Baek/Lee.
"Yang juga jadi penyebab kegagalan, pemain kita kurang berani, kurang nekat, juga kadang kurang sabar. Harusnya, kalau lawan bermain nekat, pemain kita harus lebih nekat. Kalau lawan bermain berani, pemain kita juga harus jauh lebih berani lagi. Tetapi tak hanya nekat dan berani di lapangan. Pemain kita juga harus bisa mengatasinya dengan bermain lebih pintar dan cerdik," Rionny, kembali menegaskan.
Rionny pun menyatakan, skuad bulu tangkis Indonesia harus belajar dan melakukan evaluasi dari kegagalan ini, serta bekerja lebih keras dan berlatih lebih giat lagi, agar kegagalan serupa tidak terjadi kembali pada perebutan Piala Sudirman mendatang.