“Walaupun mereka sudah divaksin, protokol kesehatan tetap harus dijalankan dengan serius dan disiplin,” tegas Zainudi Amali dalam konferensi pers sebagaimana dilansir Jawapos.com.
Lebih lanjut Menpora menuturkan bahwa pemberikan vaksinasi untuk para atlet dan tim pendukung ini bukan cuma bisa meningkatkan kekebalan imun secara fisik, tapi juga mental. “Jadi bagi atlet, vaksin bukan saja menguatkan imun secara fisik tapi juga secara psikis. Karena dengan divaksin tentu ada rasa kepercayaan diri yang muncul dari atlet tersebut,” katanya.
Vaksinasi yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) itu melibatkan setidaknya 820 orang. Mulai dari atlet, pelatih hingga tim pendukung. Pemberian vaksin yang dilaksanakan di Istora Senayan itu, untuk mereka yang sedang berada di Jakarta. Sementara bagi yang ada di luar Jakarta, bisa dikomunikasikan ke Dinas Kesehatan daerah, baik di tingkat provinsi maupun Kota atau Kabupaten.
Pemberian vaksin ini, kata Zainudin, diprioritaskan kepada para atlet yang akan segera mengikuti kompetisi internasional maupun nasional. Vaksinasi ini akan diberikan secara bertahap. Rencananya, tahap kedua vaksinasi akan dilaksanakan pada 12 Maret mendatang. “Untuk tahap pertama diberikan 5.000 orang, selanjutnya tahap kedua akan diberikan 7.000 orang, jadi total sekitar 12.000 orang,” jelasnya.
Sementara itu, pemain ganda putra Indonesia nomor tujuh dunia, Muhammad Rian Ardianto berhadap jika vaksinasi ini bisa memberikannya rasa aman. Dia juga mengimbau agar tetap menjaga protokol kesehatan kendati telah menerima vaksin. “Harapannya, yang pasti kehidupan bisa kembali normal, tidak perlu memakai vaksin lagi. Tapi, tetap jaga kesehatan untuk semuanya,” tutur Rian.