Siswanto selaku Sub Bidang Referee dan Perwasitan Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI Jateng menuturkan, selain minimnya jam terbang, masalah besar lainnya ialah jumlah referee dan wasit yang menurun selama pandemi karena pensiun karena umur. "Dengan adanya penurunan jumlah referee dan wasit ini, jelas berpengaruh ketika nantinya mulai banyak turnamen," tuturnya, melalui siaran pers YUZU Isotonic Akmil Open 2021.
"Sebagai contoh, di YUZU Isotonic Akmil Open 2021 ini saja, kebutuhan wasit sekitar 40 orang, sementara wasit kami yang tersedia 30 orang sehingga kami meminta bantuan wasit nasional dari Jogja dan Jawa Timur," Siswanto, menambahkan.
Menyiasati kurangnya ketersediaan referee dan wasit ini, Pengprov PBSI Jateng menjadikan YUZU Isotonic Akmil Open 2021 sebagai ajang ujian terhadap wasit-wasit muda dari berbagai kota dan kabupaten di Jateng. "Kejuaraan ini sekaligus menjadi ajang untuk melatih para wasit muda dari tingkat kabupaten dan kota. Ada 15 wasit baru yang kami tugaskan," jelas Siswanto.
"Untuk itu kami berharap penyelenggaraan kejuaraan ini bisa berjalan dengan lancar tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, supaya ke depan kita bisa menyelenggarakan turnamen atau kejuaraan lainnya sehingga wasit juga memiliki jam terbang yang memadai," pungkasnya.