Mutiara mengaku bangga bisa mengalahkan Fitriani yang merupakan mantan penghuni Pelatnas Cipayung dan juga memiliki peringkat tertinggi dalam turnamen tersebut. "Pastinya bangga banget. Mungkin, rasa bangganya melebihi pencapaian juara karena kan level dia jauh di atas saya," ujar Mutiara, mengomentari keberhasilannya dalam siaran pers YUZU Isotonic Akmil Open 2021.
Mutiara yang juga juara Slovenia International 2021 itu bersyukur dapat menyudahi perlawanan Fitriani dalam pertandingan berdurasi sekitar satu jam tersebut.
Sebelum bertanding, atlet kelahiran Ngawi, Jawa Timur itu, memotivasi dirinya untuk mengeluarkan semua kemampuannya saat berhadapan dengan Fitriani. "Dari awal saya memang niat mau mengadu, seberapa bisa saya melawan dia. Ternyata, Alhamdulillah saya bisa menang. Padahal, dari awal saya tidak punya target untuk menang, yang penting mengeluarkan semua kemampuan saja," ujarnya, dikutip dari Antara.
Kemenangan Mutiara atas Fitriani semakin manis karena dia sebelumnya harus melakoni dua pertandingan dalam satu hari. Sekitar satu jam sebelum berhadapan dengan Fitriani, atlet binaan PB Djarum itu sudah banjir keringat saat mengalahkan rekan satu klubnya, Chiara Marvella Handoyo, di nomor Taruna Tunggal Putri U19 dengan rubber game 16-21, 21-14, 21-16. Hal inilah yang membuat Mutiara sempat kelelahan saat meladeni Fitriani.
"Gim pertama saya memang ngotot, mau menang gim itu. Kalau gim kedua, benar, saya sempat kelelahan. Makanya, ketika ketinggalan angka terlalu jauh, saya nggak kejar mati-matian. Saya hanya berpikir simpan tenaga buat gim ketiga," jelas Mutiara.
Pada partai semifinal tunggal putri dewasa, Mutiara akan berjumpa dengan Kyla Legiana Agatha asal klub Mutiara Cardinal Bandung.