“Sejauh ini persiapan kita untuk sirnas Bali sudah cukup maksimal, mengingat waktu persiapan yang kurang lebih 10 hari setelah pertandingan di Indonesia International challenge pekan lalu. Dan sekarang masih ada waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri sebelum terbang ke Bali. Di sisa waktu yang ada ini akan kami manfaatkan untuk memaksimalkan persiapan,” kata Dian Fitriani.
Selain memegang tahta juara bertahan di Bali, Dian/Nadya yang turun sebagai unggulan pertama di sektor ganda dewasa putri, tentunya punya harapan selangit untuk kembali meraih kampiun. Apalagi, keduanya punya modal manis usai menjuarai Djarum Sirkuit Nasional Kalimantan Timur Open 2018, September lalu.
"Semua pemain pasti maunya juara. Begitu juga kita. Tapi kita tidak mau berbicara terlalu jauh dulu. Harapannya, semoga kita bisa bermain baik dan tampil maksimal. Ya mudah-mudahan aja bisa membawa pulang gelar juara lagi,” ucapnya.
Sementara itu, kenangan manis empat tahun silam nampaknya masih membekas di benak Nadya Melati. Bagaimana tidak. Sebelum menjadi juara, Dian/Nadya harus melewati pertarungan sengit atas pesaing terberatnya, Devi Tika Permatasari/Keshya Nurvita Hanadia. Maka dari itu, Nadya mengantongi tekad besar untuk mengulang kesuksesan yang diraihnya pada 2014 lalu. “Saya masih ingat betul waktu tahun 2014 lalu juara di Bali. Semoga kali ini kami bisa kembali mengulang sukses seperti empat tahun lalu itu,” ungkap Nadya.
Menjadi unggulan pertama, membuat posisi Dian/Nadya sedikit diuntungkan. Apalagi bila melihat hasil drawing Djarum Sirkuit Nasional Bali Open 2018, Dian/Nadya mendapatkan dua kali bye dan langsung mengisi tempat di babak perempat final. Di babak delapan besar nanti, pasangan ganda dewasa putri ini tinggal menunggu calon lawannya antara Maretha Dea Giovani/Monika Insany dari PB Mutiara Cardinal Bandung atau Araki Akane/Imai Riko asal Jepang.