Zailani mengaku sempat kewalahan meladeni permainan I Putu/I Gusti di game kedua. “Mainnya enak, cuman agak kaget aja sih, mungkin ada angin sama agak sedikit silau aja. Waktu game pertama itu menang gampang, tapi waktu game kedua jadi agak lemas gitu dan keteteran juga mainnya. Pas game ketiga juga saya sudah pasrah aja, kalau memang rezekinya saya bisa menang. Yang penting main konsentrasi sama dinikmati aja sih,” kata Abdul Kadir Zailani.
Melaju ke babak dua Djarum Sirkuit Nasional Bali Open 2018, Zailani/Linda akan berhadapan dengan pasangan ganda campuran senior asal Jaya Raya Jakarta, Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadet yang sudah lebih dulu mengisi tempat karena mendapat bye. “Buat besok, mainnya gimana nanti saja, apalagi bertanding lawan senior yang syarat pengalaman. Yang penting main maksimal aja. Menang ya syukur, kalah juga nggak apa-apa,” tuturnya seraya tertawa.
Ini menjadi penampilan kedua bagi Zailani/Linda turun di nomor ganda dewasa campuran. Sebelumnya, mereka sudah berpasangan saat turun di kejuaraan Djarum Sirkuit Nasional Premier Jakarta Open 2018, September lalu. Sayang, Zailani/Linda harus tersingkir di babak kedua setelah dikalahkan Amri Syahnawi/Shela Devi Aulia dengan skor 15-21, 21-16 dan 18-21. “Sekarang sudah mulai kerasa klop mainnya, makanya sekarang kita coba lagi buat ikut, semoga ada ada rezekinya,” ujarnya.
Sementara itu, Zailani mengatakan, turun di nomor ganda dewasa campuran sekaligus melatih ketajaman serangannya. Pasalnya, Zailani merupakan pemain tunggal putra, yang saat ini memilih untuk bermain rangkap. “Kalau saya kan spesialis pemain tunggal, jadi kalau buat target tetep di tunggal. Buat di ganda sendiri saya pengen ngelatih serangan-serangan biar nanti main tunggal serangannya bisa lebih mematikan,” tutupnya.