Mutia yang merupakan jebolan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2015 ini mengaku tidak menyangka bisa menembus babak delapan besar. Kendati tak memasang target apapun saat tampil di nomor tunggal taruna putri, namun pebulutangkis asal Aceh ini berharap bisa tampil semaksimal mungkin.
“Saya tidak menyangka bisa lolos sampai sejauh ini, karena tidak ada target juga main di taruna. Intinya saya mau main bagus dan cari pengalaman aja. Dan Alhamdulillah hasilnya bagus, tapi tetap tidak boleh berpuas diri, karena masih ada pertandingan selanjutnya,” kata Mutia.
Pertandingan di babak 16 besar melawan Farica, nyaris harus dilanjutkan lewat game ketiga. Penampilan Mutia sempat menurun pada game kedua. Beruntung Mutia bisa memenangi duel adu setting di game kedua yang sekaligus mengunci kemenangannya.
“Game pertama padahal kalah angin, tapi malah lawan yang banyak salah. Game dua menang angin, pastinya lebih percaya diri. Saya sudah bisa mengendalikan permainan, tapi sempat terkejar karena bolanya lawan sedikit lebih diuntungkan sama angin. Saya coba sabar saja dan berusaha tidak mudah untuk buat salah sendiri, itu kuncinya tadi. Bola sambungan lawan itu bagus dan tangannya juga bahaya, itu yang diwaspadai dari lawan tadi,” jelasnya.
Selanjutnya, Mutia akan berhadapan dengan pebulutangkis tunggal taruna putri Mutiara Cardinal Bandung, Shabrina Aulia Yasmin di babak perempat final Djarum Sirkuit Nasional Bali Open 2018. Meski kembali bertanding dengan pemain yang lebih senior darinya, namun Mutia optimis bisa mengimbangi permainan lawan. “Intinya harus berani main ngadu aja, soalkan lawan lebih senior dan tidak mau kalah aja. Optimis selalu juga sih, walau tidak diunggulkan,” tutupnya.