Pebulutangkis tunggal dewasa putra yang sekarang membela klub Pertamina Fastron ini berhasil memanfaatkan kondisi stamina lawan yang tidak prima. Pasalnya, Nur Yahya tak punya banyak waktu untuk memulihkan staminanya lantaran baru saja menyelesaikan pertandingan di nomor tunggal taruna putra.
“Saya tahu dia belum lama selesai bertanding di nomor taruna. Pasti sangat lelah. Makanya saya punya kesempatan dengan memanfaatkan kondisi lawan yang capek. Saya cukup terbantu dengan hal itu,” ujar Wisnu Yuli.
Seri keenam Djarum Sirkuit Nasional Kalimantan Timur Open ini merupakan penampilan kedua bagi Wisnu sepanjang 2018. Terakhir, Wisnu hanya ambil bagian pada seri pembuka di Purwokerto, Jawa Tengah. Saat itu ia harus puas finis sebagai semifinalis.
“Saya baru main lagi di Djarum Sirnas. Terus ini juga pertandingan pertama saya di sini. Jadi masih adaptasi sama lapangan dan shuttlecock juga. Untuk sekarang ini saya mau mencoba untuk menikmati pertandingan dulu, mau dienakin dulu mainnya,” katanya.
Wisnu mengatakan, bila kondisi stamina lawan dalam kondisi yang prima, pertandingan mungkin akan berjalan menarik. Sebab, Wisnu menilai Nur Yahya punya kualitas. “Lawan sebenarnya tahan juga. Dia nggak gampang mati. Saya harus coba berkali-kali dulu baru bisa dapat poin. Kalau dia kondisinya fit, mungkin pertahanan dan serangannya akan jauh lebih baik,” komentarnya.
Di babak perempat final, besok (4/10), Wisnu akan menghadapi juniornya, Handoko Yusuf Wijayanto. Meski menyandang predikat unggulan pertama di nomor tunggal dewasa putra, tak lantas membuat Wisnu jumawa menghadapi lawan yang lebih muda darinya.
“Saya nggak mau mikir jauh-jauh dulu, takut tidak sesuai dengan harapan. Saya mau fokus satu per satu dulu. Yang jelas saya siap untuk pertandingan besok,” pungkasnya.