Pada pertandingan semifinal yang berlangsung di GOR Hevindo, Balikpapan, Jumat (5/10), kemenangan Bagas dinilainya karena faktor keberuntungan. Pasalnya, pebulutangkis tunggal putra asuhan PB Djarum Kudus ini harus kehilangan game pertama, serta tertinggal pada game kedua dan penentu.
“Hari ini Syukur Alhamdulillah saya diberi keberuntungan. Tadi kan game pertama kalah, game kedua juga sudah ketinggalan 12-16 dan membuat saya pesimis. Terus pelatih saya bilang, udah kamu main aja dulu. Beruntung lawan banyak buat kesalahan sendiri dan poin buat saya,” kata Bagas kepada Djarumbadminton.com
Lebih lanjut Bagas mengatakan, meski berhasil meraih tiket ke final, ia sempat berpikir pesimis bisa memenangkan pertandingan.“Di awal game ketiga juga sama, saya sempat pesimis lagi. Saya nggak yakin bisa menang dan lolos ke final. Tapi saya terus nekat dan membuang jauh pikiran itu. Sempat nggak nyangka juga bisa menang,” lanjutnya.
Di babak final Djarum Sirkuit Nasional Kalimantan Timur Open 2018 besok (6/10), Bagas akan menghadapi seniornya, Wisnu Yuli Prasetyo. Wisnu yang kini membela klub Pertamina Fastron menempati unggulan teratas nomor tunggal dewasa putra.
Menjalani final pertamanya, Bagas mengaku siap tampil habis-habisan mengeluarkan semua kemampuan yang dimilikinya. “Ini final pertama saya, jadi bakalan main mati-matian. Soalnya udah final kan, apalagi Besok lawan senior, jadi berjuang dulu aja. Terus juga belum tentu saya bisa masuk final lagi di turnamen yang selanjutnya, jadi nggak bakalan saya sia-siakan,” pungkas Bagas.