Meski menang, Enzi mengaku masih merasakan tegang di pertandingan yang berlangsung selama 41 menit itu. “Di game pertama nggak terlalu ada kendala. Makanya di game kedua saya coba untuk bermain lebih rileks. Soalnya saya merasa masih sedikit tegang. Tapi karena saya punya persiapan yang cukup matang untuk kejuaraan ini, hal itu bisa diatasi,” kata Enzi Shafira kepada Djarumbadminton.com.
Setelah tak lagi menghuni Pelatnas PBSI Cipayung sejak awal 2018 lalu, penampilan Enzi cenderung meredup. Namun memasuki 2019 ini, perlahan ia mulai bangkit dan kembali menunjukkan kelasnya. Buktinya, pada kejuaraan Walikota Cirebon Open 2019, Maret lalu, Enzi berhasil keluar sebagai juara di nomor tunggal putra.
“Setelah keluar dari pelatnas saya agak goyang. Tapi saya tidak mau terus-menerus seperti itu. Sejak akhir tahun lalu saya coba bangkit lagi. Dan di tahun ini, saya mau fight lagi. Saya akan tampil memberikan yang terbaik di setiap turnamen yang saya ikuti. Mudah-mudahan saya bisa juara di kejuaraan ini,” tuturnya.
Di partai final tunggal dewasa putra Djarum Sirkuit Nasional Premier Li-ning Jawa Tengah Open 2019, Enzi akan berhadapan dengan unggulan pertama asal PB Victory Bogor, Andi Fadel Muhammad. Andi lolos ke final setelah mampu mengalahkan wakil PB Djarum Kudus, Rezha Akbar Raja Husain Ym dengan skor 21-15 dan 21-14.
Ini akan menjadi partai final ulangan seperti yang terjadi di kejuaraan Walikota Cirebon Open 2019, Maret lalu. Saat itu Enzi keluar sebagai kampiun lewat kemenangan dua game langsung 22-20 dan 21-13 atas Andi.
“Di pertemuan sebelumnya melawan Andi saya bisa menang dan jadi juara. Sekarang ketemu lagi di final ini pasti lebih kurangnya sama saja. Siapa yang lebih siap di lapangan besok, itu yang akan menang. Dan saya siap,” tegasnya.