Pada game pertama, Dinar yang merupakan unggulan pertama pada kejuaraan ini harus lebih dulu tertinggal 8-17. Namun perlahan tapi pasti, pebulutangkis kelahiran Karanganyar, 18 Oktober 1993 ini mampu mengejar ketertinggalan dan memenangkan pertandingan.
“Aku agak telat panas, terus aku baru kali ini coba lapangan, makanya di awal-awal game pertama tadi aku masih penyesuaian lapangan dan shuttlecock. Di sini shuttlecock-nya juga sangat ringan. Jadi feelingnya belum dapat,” kata Dinar Dyah Ayustine kepada Djarumbadminton.com.
“Begitu feelingnya sudah dapat waktu posisi tertinggal jauh, aku langsung coba terus dan lebih fokus pada pertandingan. Alhamdulillah bisa mengejar ketertinggalan dan menang,” sambungnya menjelaskan.
Lebih lanjut Dinar mengatakan bila Ghina merupakan salah satu pebulutangkis yang punya daya juang baik. Maka dari itu, Dinar tetap tampil maksimal dan tidak mau kecolongan. “Menurut aku dia tipikal pemain dan lawan yang ulet. Gak terlalu gampang juga buat curi poin dari dia. Kalau kita lengah bisa bahaya,” tuturnya.
Meski berhasil memenangkan pertandingan dan lolos dari persaingan ketat di babak pertama, Dinar mengaku masih belum puas atas penampilannya hari ini. Untuk itu, ia berharap bisa memperbaiki permainannya menatap partai-partai berikutnya.
“Kurang puas sih sama hasil hari ini, karena dapat feelingnya telat banget. Untuk kedepannya aku harus bisa memperbaiki kontrol mainnya. Harus lebih sabar lagi dan pastinya nggak mau kalah. Mudah-mudahan besok bisa langsung enak mainnya, langsung dapet feelingnya,” tandasnya.
Di babak dua tunggal dewasa putri Djarum Sirkuit Nasional Premier Li-ning Jawa Tengah Open 2019, Dinar akan ditantang pebulutangkis muda asal SGS PLN Bandung, Pinicha Anjani. Ini akan menjadi pertemuan perdana bagi kedua pemain.