“Di game pertama, kondisi kita masih sama-sama fit. Jadi siapa yang nggak gampang mati, dia pemenangnya. Tapi saya sudah yakin dengan permainan saya sendiri,” ujar Bagas Kristianto Nugroho usai pertandingan.
“Di game dua, saat unggul 19-16, tiba-tiba fokus saya hilang. Saya harus kehilangan lima poin berturut-turut. Di game ketiga, saya masih menerapkan pola yang sama seperti sebelumnya, tapi lebih bisa pegang kendali permainan dan menjaga konsentrasi,” lanjutnya menjelaskan.
Lebih lanjut Bagas mengatakan bila tidak banyak perubahan yang terjadi pada gaya permainan Zailani di pertandingan kali ini. Menurut Bagas, Zailani masih memiliki serangan yang bagus dan permainan depan net yang cepat dan berbahaya.
“Tahun lalu kita pernah bertemu di Sirnas Balikpapan. Saat itu, saya juga menang rubber game. Sebetulnya nggak ada perubahan yang signifikan dari permainan lawan. Serangan dia masih bagus dan permainan depannya juga masih cepat,” ungkapnya.
Di babak final Djarum Sirkuit Nasional Li-ning Kalimantan Selatan Open 2019, Bagas akan berhadapan dengan tunggal dewasa putra PB Pertamina Fastron, Wisnu Yuli Prasetyo yang memetik kemenangan dua game langsung atas wakil PB Jaya Raya Jakarta, Nyoman Tryadnya Arya Kurniawan dengan skor 21-15 dan 21-16.
“Untuk pertandingan final besok, saya mau lebih mati-matian saja. Saya terakhir bertemu dengan Mas Wisnu di Sirnas Bali tahun lalu. Waktu itu memang saya kalah. Tapi di pertandingan besok, saya mau main all out,” tutup Bagas.