Lewat pertarungan yang berlangsung selama 33 menit, pebulutangkis asuhan PB Rudy Mataram ini tampil memberikan permainan terbaiknya saat berhadapan dengan Raihan. Pada game pertama, aksi saling kejar mengejar poin terus diperlihatkan kedua pebulutangkis. Sayangnya, di game kedua, Andika belum berhasil menghentikan laju Raihan dan harus tersingkir dari kejuaraan kali ini.
“Sebetulnya saya main sudah enak sekali hari ini. Tapi sayang di akhir-akhir pertandingan saya kurang fokus, jadi harus berakhir seperti ini. Tapi yang penting saya sudah berusaha maksimal memperlihatkan permainan terbaik,” ungkap Andika Ferdiaz kepada Djarumbadminton.com.
Tampil sebagai wakil terakhir tuan rumah di sektor tunggal taruna putra Djarum Sirkuit Nasional Li-ning Nusa Tenggara Barat 2019, pebulutangkis binaan PB Rudy Mataram ini mengaku sempat sedikit tegang sebelum memulai pertandingan.
“Awalnya saya merasa sedikit beban karena jadi wakil terakhir tuan rumah. Tapi setelah main saya semakin termotivasi. Saya ingin buktikan kalau pemain dari daerah bisa bersaing dengan klub-klub yang ada di luar NTB ini. Walaupun belum berhasil, tapi minimal saya bisa memberikan perlawanan yang ketat,” ungkapnya.
Kejuaraan Djarum Sirkuit Nasional Li-ning Nusa Tenggara Barat 2019 ini menjadi penampilan keempat sepanjang perjalanan karirnya. “Tentunya bermain di Sirnas ini menambah pengalaman saya. Walaupun harus kalah, tapi setidaknya saya bisa melawan pemain-pemain bagus yang ada di kejuaraan ini. Apalagi sekarang persaingannya sudah sangat merata. Semoga saja kedepannya saya bisa lebih baik lagi,” tandasnya.