Mengawali game pertama, Riyanto langsung tancap gas dengan melancarkan serangan bertubi-tubi ke arah pertahanan Ekayana. Pun demikian dengan permainan di game kedua, tunggal dewasa putra unggulan dua ini mampu menguasai jalannya pertandingan dan tidak membiarkan Ekayana untuk mengembangkan permainannya.
Ini menjadi partai final pertama bagi Riyanto sejak Djarum Sirkuit Nasional Li-ning Kalimatan Timur Open 2017 lalu di Balikpapan. Sebelumnya, Riyanto selalu tersisih di babak semifinal atau perempat final.
“Saya benar-benar menikmati permainan hari ini. Dan saya juga mau fight karena sudah lama nggak masuk final. Terakhir kali saya masuk final di Djarum Sirnas 2017 lalu. Melihat di sini ada peluang, jadi saya mau coba maksimal dan menikmati permainan,” ungkap Riyanto Subagja kepada Djarumbadminton.com.
Meski menang, Riyanto mengatakan bila Ekayana sejatinya punya kualitas yang baik. Namun memang kali ini Ekayana tidak bisa mengeluarkan permainan terbaiknya. “Kualitas permainan lawan sebetulnya bagus. Tapi hari ini memang dia banyak buat salah sendiri, banyak error. Dia juga kelihatan tertekan jadi banyak buang poin dan menguntungkan buat saya,” jelasnya.
Selanjutnya di partai puncak Djarum Sirkuit Nasional Li-ning Nusa Tenggara Barat Open 2019, Riyanto masih harus menunggu pemenang antara Wisnu Yuli Prasetyo dari PB Pertamina Fastron kontra tunggal dewasa putra PB SGS PLN Bandung, Enzi Shafira yang baru akan bertanding sore nanti. Riyanto sendiri berharap bisa berjumpa dengan Wisnu akan terjadinya All PB Pertamina Finals.
“Kalau boleh milih sih maunya ketemu Wisnu di final nanti. Karena kita dari klub yang sama, sudah tahu juga mainnya seperti apa dan pastinya tanpa beban,” pungkasnya.