Saat pertandingan baru mencapai 11-4 untuk keunggulan Enzi di game kedua, Riyanto memutuskan untuk mundur dari pertarungan karena ia mengaku sudah tidak kuat lagi menahan nyeri di bagian kakinya. Riyanto mengalami cedera pada bagian paha sebelah kanan, dan sakitnya itu sudah dirasakannya saat kedudukan 4-7.
Padahal, Riyanto sudah berhasil mengamankan kemenangan di game pertama dengan skor 21-14. “Pastinya kecewa banget. Kenapa harus tiba-tiba sakit. Padahal dari awal main saya nggak merasakan adanya tanda-tanda bakal cedera. Sayang banget, tinggal selangkah lagi bisa juara. Saya sudah dua tahun nggak juara di Sirnas. Di sini ada kesempatan, tapi ternyata hasilnya lain,” ungkap Riyanto Subagja kepada Djarumbadminton.com.
“Padahal di game pertama saya sudah enak banget mainnya dan nggak terasa apa-apa. Di game kedua waktu saya coba untuk ambil net, tiba-tiba paha kanan sakit seperti tertarik dan susah untuk digerakkan. Saya sudah coba maksa untuk main, tapi nyerinya gak tahan. Begitu interval di game kedua akhirnya saya putuskan untuk mundur, karena takut cederanya tambah parah,” tambahnya menjelaskan.
Riyanto terakhir kali mencicipi podium juara pada Djarum Sirkuit Nasional Li-ning Kalimantan Selatan Open 2017 lalu di Banjarmasin. Setelah itu, Riyanto selalu tersisih di babak semifinal atau perempat final. Dengan demikian, Riyanto berharap bisa segera pulih dan mencari keberuntungannya kembali pada seri ketujuh Djarum Sirkuit Nasional 2019 berikutnya di Manado, Sulawesi Utara, 23 hingga 28 September mendatang.
“Mudah-mudahan saja cederanya tidak serius,” tutup Riyanto.