Menyandang status unggulan pertama, Deswanti nyaris saja kehilangan tiket semifinal setelah lebih dulu kalah di game pertama. “Tadi di game pertama saya mainnya belum lepas, masih tegang gitu dan bingung mau main gimana. Tapi untungnya di game kedua saya sudah mulai enak dan bisa membaca permainan lawan,” ujar Deswanti Hujansih Nurtertiati kepada Djarumbadminton.com.
Memasuki game ketiga, Deswanti tertinggal 18-20. Meski nyaris kalah, namun Deswanti tak langsung menyerah begitu saja. Perlahan ia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 20-20 sampai akhirnya memenangi adu setting dengan skor 23-21.
“Waktu tadi tertinggal 18-20, saya mikir gimana caranya untuk nggak kalah. Jadi tadi mainnya asal masuk saja dulu, pokoknya berusaha untuk jangan mati sendiri. Begitu poin 20-20, saya sebisa mungkin buat cepetin main dan bolanya. Dan akhirnya berhasil,” jelasnya.
“Kunci kemenangan di pertandingan tadi saya main mau maksa dan berusaha untuk lebih safe saja sih. Soalnya lawannya juga nggak gampang mati, jadi kita adu tahan-tahanan saja. Siapa yang lebih tahan dia yang menang,” sambungnya menambahkan.
Lolos ke semifinal Djarum Sirkuit Nasional Li-ning Nusa Tenggara Barat Open 2019, Deswanti akan kembali berhadapan dengan tunggal remaja putri PB Mutiara Cardinal Bandung, Keisha Fatima Az-Zahra. “Untuk pertandingan besok saya harus bisa menekan lawan dari awal dan jangan banyak mati sendiri. Intinya main maksimal saja,” pungkasnya.