“Alhamdulillah, rasanya senang bisa juara. Bersyukur sekali karena ini gelar juara saya yang pertama sejak 2016 lalu turun di level dewasa. Masih ada rasa sedikit tidak menyangka saya bisa juara,” ungkap Zailani selepas pertandingan.
Keberhasilan ini dinilai Zailani sebagai pencapaian terbaiknya selama turun di level dewasa. Pasalnya, sedari 2016, pebulutangkis kelahiran Bontang, 5 Oktober 1997 ini baru sekali mencicipi naik podium, itupun sebagai semifinalis Djarum Sirkuit Nasional Banten Open 2017 lalu.
Lebih lanjut Zailani mengatakan. Bertanding dipartai puncak, dirinya mengaku siap menerima hasil apapun. “Sebelum bertanding, saya sudah siap dengan hasil apapun, mau menang atau kalah, saya sudah siap. Saya tidak mau menganggap remeh lawan. Siapapun lawannya, saya akan bertanding dengan sungguh-sungguh dan tampil semaksimal mungkin,” jelasnya.
Abdul Kadir Zailani tampil menguasai jalannya pertandingan sejak awal. Bahkan, serangan-serangan yang dilepaskannya, beberapa kali gagal dihentikan sang lawan. Pada game kedua, Zailani yang unggul cukup jauh, tidak mencoba untuk menurunkan tempo permainan. Ia justru tampil lebih percaya diri dan segera menyelesaikan pertandingan.
“Tadi itu bolanya cepat. Makanya dari awal bertanding saya langsung berinisiatif menyerang. Ada kesempatan disitu, dan tidak saya sia-siakan. Waktu unggul cukup jauh di game kedua, saya tambah percaya diri dan yakin bisa memenangkan pertandingan. Alhamdulillah saya juara,” tuturnya.
Keluar sebagai juara tak lantas membuat Zailani berpuas diri. Hasil ini justru semakin membakar semangatnya demi meraih gelar-gelar berikutnya hingga akhir tahun 2018. “Ini gelar juara pertama saya, dan saya nggak mau cepat puas. Mudah-mudahan kemenangan ini bisa menambah kepercayaan saya untuk turnamen-turnamen selanjutnya,” tutup Zailani.