“Kunci kemenangan di pertandingan tadi saya lebih mempersiapkan diri dari segi mental dan fokus. Hal itu saya lakukan karena dari segi permainan kami sama-sama tahu, soalnya sejak awal tahun 2018 ini meskipun kami berbeda klub, tapi sama-sama menjalani magang dan latihan bareng di Pelatnas PBSI Cipayung,” ujar Karono.
Meski langkahnya menuju tahta juara tinggal selangkah lagi, namun pebulutangkis kelahiran Sukoharjo, 28 Februari 2000 ini mengaku tak mau lengah. Apalagi, ia berambisi menjadi yang terbaik di nomor tunggal taruna putra, demi mendapatkan gelar kedua selama Djarum Sirnas bergulir di 2018 ini.
Lebih lanjut Karono mengatakan. Besar harapan baginya untuk terus meraih gelar juara di sisa gelaran Djarum Sirnas 2018. Pasalnya, di tahun depan, Karono sudah harus naik ke level dewasa.
“Saya bertekad untuk bisa tampil maksimal disetiap turnamen yang saya ikuti sampai akhir tahun 2018 ini. soalnya tahun depan saya sudah harus bersaing di kelas dewasa,” ungkap peraih juara tunggal taruna putra Djarum Sirkuit Nasional Premier Jawa Barat Open 2018.
Pada partai puncak besok (15/9), Karono akan berhadapan dengan tunggal taruna putra wakil Exist Jakarta, Yonathan Ramlie. Meski tampil sebagai unggulan pertama, Karono akan tetap mewaspadai setiap permainan lawan dan siap mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
“Untuk besok persiapannya dari segi stamina saja harus benar-benar siap. Meskipun saya lebih diunggulkan dari lawan, tetapi saya tidak boleh menganggap remeh, dan harus tetap fokus,” pungkasnya.