“Di game pertama, kita sudah bisa megang permainan. Pola dan strategi yang disiapkan juga berjalan dengan baik. Tapi di game kedua, lawan mulai mengubah pola, sedangkan kita tidak. Jadi kita sedikit terlambat untuk menyambut pola lawan dan permainan kita juga agak sedikit terbaca. Untungnya kita bisa tetap fokus satu demi satu,” jelas Agripina Primarahmanto Putera kepada Djarumbadminton.com.
Meski tidak tampil dengan pasangan aslinya, yakni Lukhi Apri Nugroho, Agripina tetap mampu melanjutkan tren positif dengan melangkah ke babak final di sektor ganda dewasa campuran. Turun bersama Juan, Agripina mengaku bisa cepat beradaptasi dengan pola permainannya.
“Juan gampang untuk bisa mengikuti dan menerapkan pola yang kita ingin mainkan. Dari awal memang saya cukup yakin dan percaya diri saja sama Juan. Karena memang dia sangat mudah untuk diajak komunikasi dan kualitas Juan juga nggak kalah sama yang lain. Apalagi dia baru naik main di dewasa,” ungkapnya.
Berbeda dengan Agripina, Juan justru merasa kurang percaya diri saat berpasangan dengan Agripina di kejuaraan kali ini. “Kalau saya awalnya agak kurang percaya diri partner Bang Agri. Tapi saya pikir kalau sudah di lapangan ya tetap harus fight, nggak mikir senior atau junior. Yang penting berusaha memberikan permainan terbaik di setiap pertandingan,” beber Muhammad Juan Elgiffani.
Ini menjadi final perdana bagi Juan dan menjadi final ketiga secara beruntun bagi Agripina di sepanjang rangkaian seri Djarum Sirkuit Nasional 2019 ini. Di partai puncak Djarum Sirkuit Nasional Premier Li-ning Jakarta Open 2019 besok, Agripina/Juan masih menunggu pemenang antara Calvin Kristanto/Hendra Gustiawan dari PB Djarum Kudus dan pasangan PB Berkat Abadi Banjarmasin, Kenas Adi Haryanto/Rian Agung Saputro yang baru akan bertanding malam nanti.
“Untuk besok pastinya kita harus lebih siap lagi. Dan mungkin saya akan lebih mengingatkan Juan untuk tidak terlalu menggebu-gebu di pertandingan nanti. Jadi hawa pengen menangnya harus tetap dikontrol,” tutup Agripina.