“Pastinya ada perubahan dari kualitas mental mereka dari dua kali Sirnas sebelumnya. Dan kalau kita lihat dari pertandingan mereka di luar Sirnas. Setelah main di Sirnas ini, mereka sudah nggak ada rasa takutnya masuk ke lapangan. Artinya ini ada peningkatan yang cukup baik dari mereka,” ujar Rudy Gunawan kepada Djarumbadminton.com.
Lebih lanjut Rudy mengatakan bila ia sengaja menurunkan beberapa pasang anak didiknya untuk berlaga di ajang Djarum Sirkuit Nasional demi mengasah mental dan teknik bertanding. “Setiap kejuaraan Sirnas Premier pasti akan saya turunkan, karena memang tujuannya untuk mengasah mental bertanding mereka dengan menghadapi lawan-lawan yang lebih senior, supaya mereka lebih berani di lapangan,” katanya
“Secara teknik dan pukulan-pukulan, pemain senior juga pastikan beda, jadi saya harapkan anak-anak bisa belajar dari situasi seperti itu,” sambungnya menambahkan.
Pelatnas Pratama PBSI menurunkan pasangan Amalia Cahya Pratiwi/Febriana Dwipuji Kusuma, Febby Valencia Dwijayanti Gani/Metya Inayah Cindiani dan Melani Mamahit/Tryola Nadia di seri kelima Djarum Sirkuit Nasional 2019 ini. Dari ketiganya, Amalia/Febriana berhasil melaju ke partai final. Namun langkah mereka lagi-lagi harus dihentikan juara bertahan dari PB Pertamina Fastron, Nadiya Melati/Tiara Rosalia Nuraidah.
“Walaupun hasilnya seperti ini, tapi saya melihat belakangan ini ada peningkatan. Mereka sudah mulai bisa mengimbangi pemain-pemain senior yang ada di Sirnas ini. Seperti Melani/Tryola misalnya. Mereka hampir menang lawan Nadiya/Tiara di perempat final. Mungkin mereka hanya kalah pengalaman saja,” tuturnya.
“Kalau melihat penampilan mereka dari Sirnas ke Sirnas, saya rasa mereka sudah oke. Kalau untuk mengalahkan Nadiya/Tiara, mungkin untuk sementara masih agak sulit, karena pertama mereka kalah pengalaman, pastinya,” pungkasnya.