Meski sudah mengamankan kemenangan, namun Sri mengakui bila Komang merupakan lawan yang tangguh dan tidak mudah untuk ditaklukkan. Buktinya, pada game kedua, Sri dipaksa tampil di bawah tekanan Komang yang membuat pertarungan harus dilanjutkan hingga game ketiga.
“Di game pertama semuanya sudah berjalan dengan baik. Tapi di game kedua saya mainnya nggak pas karena mencoba untuk mengubah tempo permainan. Tapi ternyata saya malah jadi tegang dan terbawa permainan lawan ditambah lagi shuttlecock-nya berat banget, jadi harus benar-benar mengeluarkan tenaga. Selain itu, Komang memang lawan yang kuat,” ungkap Sri Fatmawati kepada Djarumbadminton.com.
Kian ketatnya persaingan di sektor tunggal dewasa putri lantas membuat Sri tak mau berpikir terlalu jauh untuk kembali merebut gelar juara yang pernah diraihnya pada kejuaraan Djarum Sirkuit Nasional Premier Li-ning Jawa Tengah Open 2019, April lalu. Fokus pada setiap pertandingan menjadi acuan Sri saat berlaga di Djarum Sirkuit Nasional Premier Li-ning Jakarta Open 2019 ini.
“Makin ke sini, persaingan semakin ketat dan sangat merata. Jadi saya rasa siapapun punya peluang yang sama untuk juara di turnamen ini. Saya pribadi nggak mau masang target tinggi-tinggi, mau fokus step by step saja dan terus memperbaiki kekurangan dari pertandingan sebelumnya,” jelasnya.
Tembus delapan besar, Sri akan berhadapan dengan pebulutangkis tunggal dewasa putri besutan PB Mutiara Cardinal Bandung, Saifi Rizka Nurhidayah yang sebelumnya sudah lebih dulu memastikan kemenangan 21-18 dan 21-13 atas wakil PB Djarum Kudus, Nandini Putri Arumni.
“Saya belum pernah bertemu dengan Saifi. Bisa lolos ke perempat final, pasti dia lawan yang kuat. Jadi untuk pertandingan besok saya harus bisa langsung menekan dari awal dan saya harus bermain lebih nggak mau kalah dari hari ini, karena lawan besok pasti nothing to lose,” pungkasnya.